Saturday, July 28, 2012

Kisah Masjid dengan ‘Lubang Menuju Mekkah’

Masjid Agung Keraton Buton di Sulawesi Tenggara, merupakan peninggalan Kerajaan Islam Buton. Masjid ini punya kisah mengenai ‘lubang yang menuju Mekkah’. Penasaran?
Masjid Agung Keraton Buton juga dikenal sebagai Masjid Agung Wolio. Masjid ini berada di Kota Bau-bau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Bila melihat sekilas, masjid ini tampak biasa saja. Dengan bentuk persegi panjang, masjid tertua di Sulawesi Tenggara ini memiliki arsitektur yang sederhana. Tidak seperti Masjid Istiqlal di Jakarta atau Masjid Dian Al Mahri (Kubah Emas) yang memiliki bentuk bangunan yang megah.
Masjid yang sudah mengalami pemugaran sejak pemerintahan Sultan Buton ke-37 pada tahun 1930 ini memiliki 12 pintu di keempat sisinya dan 12 jendela di bagian atas. Maksud dari jumlah pintu dan jendela tersebut adalah menyesuaikan dengan jumlah pintu pada Benteng Wolio yang juga berjumlah 12.
Ya, dari luar masjid ini memang terlihat biasa saja. Namun, bila Anda masuk ke dalamnya ada yang mencengankan dan membuat mulut Anda mengucap “Subhanallah”. Seperti dilansir dari situs resmi Pariwista Indonesia, Senin (23/7/2012), di dalam masjid agung ini terdapat pusena (pusatnya bumi) yang konon kisahnya sering terdengar suara azan dari Mekkah, Arab Saudi. Pusena ini berbentuk lubang yang berada tepat di belakang Mihrab.
Masyarakat sekitar mempercayai kalau bekas kompleks Kesultanan Buton ini berada di atas pusat bumi. Lubang yang berada di dalam masjid ini pun dipercayai mereka sebagai gua bawah tanah yang bisa langsung ‘menuju ke Mekkah’.
Selain, dianggap sebagai ‘pintu Mekkah’, lubang tersebut juga memiliki mitos lainnya. Konon, bila melongok ke dalam lubang pusena, Anda bisa melhat orang tua atau kerabat yang sudah lebih dahulu menghadap Sang Khalik.
Masjid Agung Keraton Buton cocok untuk destinasi wisata ziarah Anda dalam Ramadan kali ini. Mampirlah jika Anda melakukan traveling ke Kota Bau-bau, Pulau Buton, Sultra.

5 Alasan Kita Harus Bangga Dengan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasanya warga Negara Indonesia. Karena itu wajib hukumnya bagi warga Negara Indonesia untuk merawat dan melestarikannya. Tidak hanya dipakai dalam menyusun naskah pidato atau naskah undang-undang saja namun seharusnya bahasa Indonesia dipakai dalam segala hal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dewasa ini, bahasa Indonesia mulai ditinggalkan si empunya. Maraknya bahasa gaul atau bahasa modern yang kini menyebar luas di kalangan pemuda-pemudi Indonesia tampaknya telah menggeser kedudukan bahasa Indonesia di mata mereka. Kini mereka tidak lagi bersemangat untuk mempelajari bahasa nasional kita seperti halnya semangat pemuda sebelum kemerdekaan. Dahulu, pemuda-dan pemudi Indonesia begitu kerasnya berjuang mempersatukan Indonesia hingga pada akhirnya tercetuslah sumpah yang sangat terkenal yakni sumpah pemuda. Isi sumpah tersebut di antaranya adalah seluruh pemuda Indonesia bersumpah untuk menjunjung suatu bahasa yang akan mempersatukan bangsa Indonesia, bahasa yang akan menjadi bahasa seluruh warga Negara Indonesia, bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, saya akan mencoba untuk memberikan motivasi dan alasan bagi seluruh warga Indonesia untuk kembali mencintai dan bangga akan bahasa Indonesia. Motivasi dan alasan tersebut ada lima yakni:
  1. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Fakta sejarah mengatakan jika bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau.  yang mana menurut Jan Huygen Van linschoten dalam bukunya Itinerario disebutkan bahwa bahasa Melayu terkenal sebagai bahasa yang paling sopan dan paling pas di kawasan timur. Maka dari itu, meski bahasa Indonesia kini sudah berbeda dari bahasa melayu dulu, namun kita harus bangga karena bahasa kita dahulu adalah bahasa mulia dan hingga kini masih merupakan bahasa yang mulia serta selayaknya kita jaga dan tingkatkan kemuliaannya dengan merawat dan melestarikannya
  1. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berbeda dari bahasa lain di dunia. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah karena bahasa ini tidak memiliki tingkatan kata atau pun kalimat. Maksudnya walau pun kejadian tersebut terjadi kemarin, sekarang atau pun besok, kata yang dipergunakan tetap sama.
Contoh:
Kemarin : Ayah membeli jeruk kemarin sore
Sekarang: Ayah membeli jeruk saat ini.
Bandingkan dengan bahasa Inggris berikut dan lihat tulisan yang bercetak tebal,
Kemarin : Yesterday my father bought some oranges.
Sekarang: My father buy some oranges.
Selain itu jumlah benda pun tak mempengaruhi kata yang diterangkan.
Contoh :
satu apel –> an apple
dua apel –> two apples
  1. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik.
Meski bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu namun bahasa Indonesia kini telah berbeda dari bahasa Melayu, baik dari susunan kata atau fungsi kata. Contohnya adalah pada kasus Manohara yang tengah hangat akhir-akhir ini. Jika Anda simak dialog antara warga Negara Indonesia dengan warga Negara Malaysia di televisi, maka akan Anda temukan beberapa penggunaan kata yang berbeda seperti kata ‘boleh’, ‘bisa’ dan sebagainya. Dengan kata lain, bahasa Indonesia adalah bahasa yang hanya ada satu-satunya di dunia. Satu-satunya bahasa yang menjadi identitas warga Negara Indonesia.
  1. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat kaya.
Pada mulanya bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu dan bahasa Melayu pada mulanya adalah bahasa pasar. Bahasa pasar tercipta dari gabungan bahasa-bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia yang dulu singgah di Melayu. Kemudian bahasa tersebut berkembang pesat kosa katanya dan pada akhirnya terbentuk bahasa yang paling terkenal dari wilayah timur yaitu bahasa Melayu.
Oleh bangsa Indonesia, bahasa melayu kemudian dijadikan pondasi awal untuk membentuk bahasa baru dengan proses yang tidak sebentar. Proses tersebut di antaranya adalah penambahan kosakata baru baik diserap dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah. Hingga pada akhirnya ejaannya disempurnakan. Namun proses penyerapan kata tidak terputus hingga sekarang ini.
Karena pada awalnya bahasa Indonesia adalah bentukan dari bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia, maka bahasa Indonesia memiliki ribuan kata yang diserap dari bahasa beberapa bangsa di dunia. Proses tersebut menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang kaya.
  1. Bahasa Indonesia mulai dipelajari bangsa lain.
Bahasa Indonesia ternyata tidak hanya dipelajari oleh bangsa Indonesia saja. Bahasa Indonesia sendiri kini tengah dipelajari oleh warga Negara di AustraliaAlasan warga Negara Australia mempelajari bahasa Indonesia adalah karena mereka tertarik dengan budaya bangsa Indonesia dan ingin memperdalam pengetahuan akan Indoensia dengan mempelajari bahasa Indonesia. Sungguh membanggakan, bahasa kita ternyata dikagumi bangsa selain bangsa Indonesia. Dengan begini bukan mustahil jika bahasa Indonesia kelak mampu menjadi bahasa Internasional menggantikan bahasa Inggris.
Sekarang tugas kita selanjutnya adalah mempertahankan, merawat serta melestarikan bahasa kita agar tidak hilang ditelan zaman.

Fenomena ‘Bulu Malaikat (Angels’ Hair)’

Seringkali benda-benda bahkan makhluk jatuh dari langit, seperti hujan kodok, hujan ikan, hujan permen, hujan darah, dll. Setelah diteliti secara seksama munculah teori yang mengatakan hewan/benda tersebut terbawa angin tornado kemudian jatuh secara bersamaan didaerah tertentu, sehingga terlihat seperti hujan.
Namun benda (materi) yang satu ini bukanlah benda yang sering kita lihat. Benda tersebut adalah “Bulu Malaikat (Angel’s Hair)”. Benda ini pertama kali mulai diteliti setelah kejadian pada akhir 1998 di Quirindi, New South Wales. Dikatakan bahwa sekitar 20an UFO terbang diatas langit quirindi pada saat itu, kemudian sesaat setelah UFO2 itu menghilang jatuhlah benda aneh yang tak dikenal. Benda tersebut adalah Angel’s Hair.
Angel’s hair terlihat seperti gumpalan jaring laba-laba atau seperti kapas. Jika terkena hawa panas atau dipegang akan langsung menguap, oleh karena itu sampai sekarang tidak ada yang berhasil mengambil sampel angel’s hair, hanya seorang, yaitu Alfrede Jacopozzi (mahasiswa).
Di Perancis benda ini disebut “the Madonna’s present”, di Itali disebut “siliceous cotton” dan di Amerika disebut “angel’s hair”. Substansi yang terlihat transparan ini ternyata pertama kali tercatat jatuh kebumi pada tahun 1954.
Di dalam sejarah keanehan dunia, fenomena ini mungkin termasuk yang paling aneh. Sejak ratusan tahun yang lalu, banyak saksi melaporkan melihat materi putih seperti jaring laba-laba jatuh ke bumi. Ketika disentuh, materi tersebut umumnya akan segera menghilang begitu saja di udara. Fenomena yang saya maksud adalah Angel’s Hair atau rambut malaikat.
Angel’s Hair atau rambut malaikat (saya lebih suka sebutan ini dibanding bulu malaikat) adalah materi berbentuk seperti jaring laba-laba yang ditemukan tidak lama setelah terjadi penampakan ufo. Sama seperti Star Jelly yang dipercaya dibawa oleh meteor, misteri angel’s hair belum terpecahkan hingga saat ini.
Fenomena ini sebenarnya bukan hal yang baru. Dalam buku yang berjudul “The Natural History of Selbourne” yang terbit pada abad ke-18, Gilbert White menceritakan bahwa pada tanggal 21 September 1741 ia sedang berjalan menuju ladangnya di sore hari dan menemukan rerumputan menjadi lengket dan sepertinya diselimuti oleh sarang laba-laba. Lalu pada pukul 9 malamnya, sebuah peristiwa aneh terjadi di wilayah itu. White menulis :
“Hujan sarang laba-laba terjadi disitu dan terus berlanjut hingga hari berakhir. Kebanyakan materi yang jatuh bukan berupa benang laba-laba yang sekedar mengapung, melainkan seperti serpihan-serpihan yang panjangnya berkisar antara 5 hingga 6 inci. Materi-materi itu berjatuhan dengan kecepatan yang cukup tinggi, menandakan bahwa ia lebih berat dibanding atmosfer bumi.”
Setelah kisah itu diceritakan oleh White, fenomena serupa mulai dilaporkan dari seluruh dunia.
Misalnya, pada Oktober 1820, materi seperti sutra jatuh di kota Pernambuco, Brazil, dan menutupi wilayah seluas hingga 90 mil.
Pada tahun 1881, sarang laba-laba yang berwarna sangat putih jatuh di Green Bay, Wisconsin. Bahkan ada sarang laba-laba dengan panjang hingga 60 kaki yang ditemukan.
Penemuan Angel’s Hair sepertinya terjadi di hampir seluruh dunia, mulai dari Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Selandia Baru. Walaupun laporan-laporan masyarakat mengenai fenomena ini telah dicatat sejak berabad-abad, namun baru pada tahun 1952-lah orang-orang menghubungkannya dengan fenomena ufo.
Saat itu, tanggal 17 Oktober 1952, para penduduk di kota Oloron, Perancis melihat sebuah objek berbentuk silinder sedang terbang di langit dengan sudut 45 derajat menuju arah barat daya. Objek itu diiringi oleh 30 objek bulat yang lebih kecil.
Lalu para saksi melihat 30 objek kecil tersebut mengeluarkan materi berbentuk sarang laba-laba berwarna putih. Materi ini tersebar dimana-mana, ada yang menutupi pohon, atap rumah hingga pekarangan rumah penduduk. Ketika para penduduk yang ingin tahu menyentuhnya, materi ini berubah menjadi substansi berbentuk gelatin dan menghilang begitu saja. Sepuluh hari setelah peristiwa itu, penduduk kota Galliac, juga di Perancis, mengalami fenomena yang sama.
Penampakan ufo yang diiringi oleh hujan sarang laba-laba juga dilaporkan di Australia pada tanggal 19 Agustus 1998. Saat itu, para penduduk kota Quirindi, New South Wales, melihat 20 objek berbentuk perak melintasi langit. Beberapa saat kemudian materi seperti sarang laba-laba mulai berjatuhan ke bumi. Peristiwa aneh ini mendapat liputan luas media international.
Dalam banyak kasus, para ilmuwan mengalami kesulitan untuk meneliti angel’s hair. Soalnya, materi ini segera menghilang ketika disentuh. Namun, pada tahun 1954, sejumput angel’s hair berhasil diambil dan dibawa ke laboratorium.
Tanggal 27 Oktober 1954, dua pria Italia bernama Gennaro Lucetti dan Pietro Lastucci sedang berdiri di balkon sebuah hotel di alun-alun St Mark di Venice. Tiba-tiba keduanya melihat dua objek terang berbentuk kumparan terbang melintasi langit. Objek-objek itu bergerak dengan kecepatan tinggi dan meninggalkan jejak panjang berwarna putih terang. Tidak berapa lama kemudian, kedua objek tersebut membelok dan terbang menuju Florence.
Di Florence, saat itu sedang diadakan pertandingan sepak bola di salah satu stadiun. Tanpa disangka, kedua objek misterius tersebut terbang melintasi arena pertandingan. Semua pemain, wasit dan sekitar 10.000 penonton terdiam menyaksikan objek-objek tersebut lewat di kepala mereka. Kemudian, setelah dua objek tersebut lenyap, materi-materi berbentuk seperti sarang laba-laba mulai berjatuhan ke dalam arena.
Para penonton yang ingin tahu kemudian segera memungutinya. Namun ketika tangan mereka menyentuhnya, materi tersebut terurai dan lenyap di udara. Hanya seorang pelajar yang bernama Alfrede Jacopozzi yang berhasil mengambil sedikit sampel dan menyimpannya dalam sebuah tabung. Sampel ini kemudian diserahkannya ke Prof. Giovanni Canneri, direktur Institute analisis kimia dari universitas Florence.
Lalu pengujian materi mulai dilaksanakan oleh Prof. Danilo Cozzi, rekan Prof Canneri. Dari hasil pengujian, ditemukan bahwa materi tersebut adalah materi yang berserat. Ketika dipanaskan, warnanya akan berubah menjadi hitam dan menguap di udara dengan meninggalkan residu transparan yang segera mencair. Sedangkan mengenai kandungannya, Prof Cozzi menemukan unsur Boron, Silikon dan Magnesium. Jika diterjemahkan dalam bahasa kimia, maka materi itu kemungkinan adalah sejenis Kaca Boron Silikon, sesuatu yang tidak dikenal oleh sains.
Selain penelitian yang dilakukan oleh tim Italia, seorang peneliti era Sovyet, LV Kirichenko, seorang ahli radiometri, juga pernah melakukan penelitian dengan sampel yang didapat dari Selandia baru tahun 1967. Kesimpulan yang didapat menunjukkan bahwa materi tersebut adalah materi berserat yang berkualitas tinggi. Beberapa seratnya berdiameter kurang dari 0,1 mikron. Sebagian besar serat itu mengumpul dalam bundel-bundel yang berbeda hingga membentuk benang dengan diameter 20 mikron. Benang yang terbentuk berwarna putih dan transparan. Kirichenko tidak bisa menyimpulkan identitasnya karena ia tidak bisa menemukan materi padanannya. Namun ia percaya bahwa materi tersebut tidak dibentuk oleh alam.
Walaupun umumnya angel’s hair lenyap ketika disentuh, namun ternyata tidak semua laporan menyebutkan hal itu. Hal ini dikarenakan angel’s hair terdiri dari sekumpulan serat polymer yang cukup kompleks. Jadi proses terurainya materi ini sangat berkaitan dengan kondisi atmosferik dan panas yang ada saat itu. Bila didinginkan, angel’s hair ternyata tidak mengurai.
Nah, karakter dan kandungannya telah diidentifikasi. Lalu, pertanyaannya, materi apakah angel’s hair ini dan darimanakah datangnya ? Disinilah mulai berkembang teori yang beraneka ragam. Ada dua bagian besar teori yang diajukan, pertama dari para ufolog dan yang kedua adalah dari ilmuwan (dan jelas bukan ufolog).
Ufolog Amerika bernama Charles Magney percaya bahwa materi tersebut adalah ekses energi ufo yang termaterialisasi. Menurutnya lagi, materi seperti sarang laba-laba itu kembali ke dimensinya atau ke kontinuum ruang dan waktu lainnya sementara ia terurai di udara. Ufolog Inggris lainnya percaya bahwa angel’s hair adalah variasi dari ektoplasma yang muncul selama sesi spiritualistik (percayalah, saya juga tidak mengerti maksudnya).
Ufolog lainnya lagi percaya bahwa angel’s hair disebabkan oleh energi yang dilepaskan ufo yang menyebabkan atom-atom di udara bereaksi satu sama lain sehingga menghasilkan materi seperti sarang laba-laba yang jatuh ke bumi dan menghilang ketika proses ionisasi terjadi.
Bagi para ilmuwan (dan sudah pasti bukan ufolog), materi itu dipercaya sebagai sarang laba-laba yang terbawa oleh udara. Teori ini cukup masuk akal. Dalam beberapa kesempatan, penemuan angel’s hair yang diteliti memang menunjukkan bahwa materi tersebut adalah sejumput sarang laba-laba, bahkan pernah ditemukan laba-laba di dalamnya. Lagipula kita juga pernah mendengar mengenai hujan ikan dan kodok kan ? Lalu bukankah hujan sarang laba-laba menjadi sesuatu yang wajar ?
Tapi….teori sarang laba-laba tidak menjelaskan mengapa materi ini segera terurai ketika disentuh.
Teori lainnya yang populer adalah partikel debu yang terpolarisasi. Menurut sebagian ilmuwan, listrik yang ada di atmosfer bumi mungkin telah menyebabkan partikel-partikel debu yang mengapung di udara terpolarisasi hingga membentuk filamen yang panjang. Teori ini juga masuk akal, namun tidak pernah bisa dibuktikan.
Jadi dalam kasus Angel’s Hair, alam dan segala keunikannya mendapat nilai satu poin. Sedangkan sains dan ufolog dengan segala teorinya mendapat nilai nol.
Apabila digabungkan dengan Star Jelly, maka alam sudah mendapat nilai dua poin. setuju kan?

Penampakan Baju Nabi Adam

Baju tersebut hanyalah replika dibuat di Jeddah, Arab Saudi. Sekadar untuk melihat setinggi manakah rupa bentuk Nabi Adam A.S.
Seorang pemuda Saudi Hamdan al Mas’udiy melakukan sebuah proyek pembuatan baju Bapak kita, Nabi Adam ‘Alaihissalam. Ide itu muncul setelah membaca sirah Nabi Adam ‘Alaihisalam.. Lalu dia melakukan proyek tersebut berdasarkan apa yang disebutkan dalam sirah dan hadits-hadits Nabi yang menjelaskan bahwa tingginya adalah 60 hasta ((1 Kaki = 30 cm, 1 hasta = 1,5 kaki, jadi 60 hasta = 90 kaki = 30 meter). Maka diapun ingin membuat baju dengan ukuran bapak kita Adam agar manusia bisa mengetahui ukuran Nabi Adam yang sebenarnya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Allah menciptakan Adam dan tingginya 60 dzira’ (hasta). Kemudian Allah berfirman kepada Adam: ‘Pergilah, ucapkan salam kepada mereka para malaikat.
Lalu dengarlah salam mereka kepadamu, sebagai salammu dan salam keturunanmu!’ Maka Adam berkata: ‘Assalamu’alaikum.’ Malaikat-malaikat Allah menjawab: ‘Assalaamu’alaika warahmatullah’ –mereka menambahnya dengan ‘warahmatullah’.
Maka semua orang yang masuk jannah (tinggi badannya) seperti Adam. Dan manusia terus menerus berkurang (ketinggiannya) hingga saat ini.”[ Hadits shahih muttafaqun ‘alaihi]
Berikut ini rincian penjahitan baju tersebut:
Lama penjahitan baju itu adalah 18 hari.
Adapun jumlah gulungan kain yang digunakan dalam penjahitan pakalan itu adalah 40 gulungan dan 30 ribu gulungan benang.
Adapun panjang pakaian itu seperti berikut ini:
Panjang pakaian: 29 m
Lebar antara dua pundak 9 m, lebar dan bawah adalah 12 m
Panjang lengan 10 m, lingkar leher 6 m – kerahnya (diameter lingkar leher) 2 m.
Pemiliki ide ini dibantu oleh 4 orang penjahit. Pakaian itu diletakkan di salah satu lappangan di depan pintu gawang agar orang-orang yang melihat bisa mengkhayalkan bagaimana tubuh bapak kita Adam Alaihi salam.

Inilah 12 Kaum yang Dibinasakan Allah

Dalam Alquran, banyak sekali diceritakan kisah-kisah umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena mereka mengingkari utusan-Nya dan melakukan berbagai penyimpangan yang telah dilarang. Berikut adalah kaum-kaum yang dibinasakan.
1. Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan dan memperolok-olok Nabi Nuh. Lalu, Allah mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh (QS Al-Ankabut : 14).
2. Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa (QS Attaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13).
3. Kaum Nabi Saleh
Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12).
4. Kaum Nabi Luth
Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri (QS Alsyu’araa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12).
5. Kaum Nabi Syuaib
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa (QS Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44).
Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah) (QS AlHijr: 78, Alsyu’araa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14).
6. Firaun
Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun malah mengaku sebagai tuhan. Ia akhirnya tewas di Laut Merah dan jasadnya berhasil diselamatkan. Hingga kini masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92).
7. Ashab Al-Sabt
Mereka adalah segolongan fasik yang tinggal di Kota Eliah, Elat (Palestina). Mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikan pada hari lainnya. Mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka akhirnya dibinasakan dengan dilaknat Allah menjadi kera yang hina (QS Al-A’raaf: 163).
8. Ashab Al-Rass
Rass adalah nama sebuah telaga yang kering airnya. Nama Al-Rass ditujukan pada suatu kaum. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib.
Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Mereka menyembah patung. Ada pula yang menyebutkan, pelanggaran yang mereka lakukan karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur sehingga mereka dibinasakan Allah (Qs Alfurqan: 38 dan Qaf ayat 12).
9. Ashab Al-Ukhdudd
Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Sementara itu, sekelompok orang yang beriman diceburkan ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yanga tengah menggendong seorang bayi. Mereka dikutuk oleh Allah SWT (QS Alburuuj: 4-9).
10. Ashab Al-Qaryah
Menurut sebagian ahli tafsir, Ashab Al-Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras (QS Yaasiin: 13).
11. Kaum Tubba’
Tubaa’ adalah nama seorang raja bangsa Himyar yang beriman. Namun, kaumnya sangat ingkar kepada Allah hingga melampaui batas. Maka, Allah menimpakan azab kepada mereka hingga binasa. Peradaban mereka sangat maju. Salah satunya adalah bendungan air (QS Addukhan: 37).
12. Kaum Saba
Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan bendungan Ma’rib dengan banjir besar (Al-Arim) (QS Saba: 15-19).

Benarkah Buddha adalah Nabi Zulkifli AS?

Benarkah Buddha adalah Nabi Zulkifli a.s? Apakah bukti Buddha adalah Nabi Zulkifli? Kalau kita simak dan pelajari riwayat hidup kedua-dua tokoh ini, maka ada kemungkinan 90 % mereka adalah orang yang sama.
1. Menurut Abu’l Kalam Azad (seorang Urdu scholar), Sang Buddha (Buddha Shakyamuni) yang dikenal sebagai guru suci bagi umat Buddha tidak lain adalah Nabi Zulkifli as, yg dalam Al-Quran disebut sebagai Nabi yg mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi, dan sangat baik. Dalam bahasa Arab Zulkifli sendiri berarti “orang yg berasal dari Kifl”. Sedangkan Kifl itu sendiri, masih menurut Kalam Azad, merupakan nama Arab untuk Kapila (singkatan dari Kapilavastu).
2. Buddha Maitreya yang dikenal dalam agama Buddha sebagai “Buddha yang akan datang” menurut beberapa analisa tidak lain adalah Nabi Muhammad saw. Dalam kitab Chakkavatti Sinhnad Suttanta D. III, 76 bisa ditemui: “There will arise in the world a Buddha named Maitreya (the benevolent one) a holy one, a supreme one, an enlightened one, endowed with wisdom in conduct, auspicious, knowing the universe“.

SIAPAKAH NABI ZULKIFLI
Zulkifli bermaksud sanggup menjalankan amanah raja. Menurut cerita, raja di negeri itu sudah lanjut usia dan ingin mengundurkan diri daripada menjadi pemerintah, tetapi beliau tidak mempunyai anak.
Justeru, raja itu berkata di khalayak ramai:”Wahai rakyatku! Siapakah antara kamu yang sanggup berpuasa pada waktu siang dan beribadah pada waktu malam. Selain itu, sentiasa bersabar ketika menghadapi urusan, maka akan aku serahkan kerajaan ini kepadanya.”
Tiada seorang pun menyahut tawaran raja itu. Sekali lagi raja berkata:”Siapakah antara kamu yang sanggup berpuasa pada waktu siang dan beribadah pada malamnya serta sanggup bersabar?”
Sejurus itu, Basyar dengan suara yang lantang menyatakan kesanggupannya. Dengan keberanian dan kesanggupan Basyar melaksanakan amanah itu beliau diberi gelaran Zulkifli.
Baginda juga adalah nabi yang cukup sabar seperti firman Allah, bermaksud:
“Ismail, Idris dan Zulkifli adalah orang yang sabar dan Kami beri rahmat kepada semua karena mereka orang yang suka bersabar.”
SIAPAKAH SIDDHARTHA GAUTAMA
Pada akhir abad ketujuh S.M. (tahun 623 S.M.), lahirlah seorang yang bernama Siddhartha Gautama di bandar Kapilavastu/Kapilavathu (Kapil, lidah Arab menyebut Kafil @ Kafli). Siddhartha Gautama merupakan putera kepada Raja Suddhodana dan Permaisuri Maha Maya. Raja Suddhodana dari keturunan suku kaum Sakyas, dari keluarga kesastrian dan memerintah Sakyas berdekatan negeri Nepal. Manakala Permaisuri Maha Maya pula adalah puteri kepada Raja Anjana yang memerintah kaum Koliya di bandar Devadaha.
Sebelum kelahiran Buddha: Permaisuri bermimpi dibawa oleh 4 orang dewa ke sebuah gunung yang tinggi. Kemudian, permaisuri melihat seekor gajah putih yang cantik. Pada belalai gajah itu terdapat sekuntum bunga teratai. Gajah mengelilinginya 3 kali sebelum masuk ke dalam perut permaisuri.
MAKSUD ISTILAH BUDDHA
Dalam agama Buddha, perkataan Buddha bermaksud ‘seorang yang bijaksana’ atau ‘dia yang mendapat petunjuk’. Kadang kala istilah ini digunakan dengan maksud ‘nabi’. Gautama Buddha pernah menceritakan kedatangan seorang Antim Buddha. Perkataan Antim bermaksud ‘yang terakhir’ dan Antim Buddha bermaksud ‘nabi yang terakhir’ (Antim terakhir yang dimaksudkan ialah Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir). Pada saat kematian Gautama Buddha, beliau memberitahu perkara ini kepada pengikut setianya bernama Ananda.
Makna “Nabi” dalam bahasa Arab (berasal dari kata naba yang berarti “dari tempat yang tinggi”; karena itu orang ‘yang di tempat tinggi’ dapat melihat tempat yang jauh). Nabi dalam bahasa Arab sinonim dengan kata Buddha sebagaimana yang difahami oleh para penganut Buddha. Sinonimnya pengertian ini dapat diringkaskan sebagai “Seorang yang diberi petunjuk oleh Tuhan sehingga mendapat kebijaksanaan yang tinggi menggunung”.
RINGKASAN KISAH SIDDARTHA GAUTAMA
Kelahiran Bodhisatta (Bodhisattva, bakal Buddha atau bakal mencapai Pencerahan) pada tanggal 623 S.M. pada bulan purnama Vesak. Selepas sahaja Bodhisatta dilahirkan, Permaisuri Maha Maya mangkat selepas tujuh hari melahirkan anak.
Pada hari kelahiran Bodhisatta telah disadari secara ghaib oleh seorang tua yang sedang bertapa di kaki gunung Himalaya yang digelar Asita Bijaksana (nama asalnya Kala Devala). Asita bergegas ke istana pada keesokannya untuk melihat dan menilik putera Raja Suddhodana.
Asita mendapati terdapat 32 tanda utama dan 80 tanda kecil menunjukkan Bodhisatta bakal menjadi Manusia Agung dan Guru Agung kepada manusia dan dewa-dewa (i.e. Jin dan Malaikat, kelemahan umat Hindu dan Buddha ialah tidak dapat bedakan antara Jin dan Malaikat yang keduanya dipanggil DEWA-DEWA).
Asita menangis karena sedih tidak sempat mendengar ucapan dan pengajaran Buddha di masa akan datang, beliau kemudian berlutut tunduk hormat kepada bayi Bodhisatta.
Kenyataan terakhir Asita ialah Bodhisatta hanya akan menjadi salah satu dari dua yaitu sekiranya ia kekal membesar dalam istana dia akan menjadi Maharaja Agung manakala kalau dia berjaya lari dari istana maka dia akan menjadi Mahaguru Agung.
Upacara menamakan putera raja diadakan pada hari kelima selepas Boddhisatta dilahirkan. Pada akhir majlis itu, 108 orang bijaksana memutuskan nama yang sesuai untuk putera raja iaitu SIDDHARTHA GAUTAMA yang membawa maksud ‘Cita-Cita Terkabul’.
Siddhartha kemudian membesar di istana dan belajar kepada seorang guru istana bernama Sirva Mitra. Beliau menjadi pelajar yang luar biasa pintar dan mahir dengan ilmu ketenteraan. Yang menjadi keheranan kepada orang disekeliling dan gurunya ialah sifat Siddharta yang sensitif terhadap penganiayaan hingga tidak ada seorang pun yang beliau lihat menganiaya binatang kecuali mencegahnya serta merta.
Malah beliau sangat bersedih melihat para petani berkerja keras membajak tanah dibawah terik matahari menyebabkannya lari ketempat lain ke sebuah pohon (Tiin-Bodhi) dan duduk di sana secara bertafakur (samadhi) untuk membuang stress.
PERSAMAAN NABI ZULKIFLI DENGAN SIDDARTHA GAUTAMA
Maka berbalik kepada maudhu’ perbahasan, benarkah Buddha itu disebut dalam Al-Qur’an? Sebenarnya tidak ada kata-kata “Buddha” dalam Al-Qur’an, namun menurut Dr. Alexander Berzin bahawa terdapat catatan para sejarawan dan peneliti yang mengaitkan beberapa ayat Al-Qur’an dengan Sang Buddha, yaitu pada maksud ayat;
“Demi (buah) Tin (fig) dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”(At-Tin 95 : 1)
Beliau menjelaskan bahwa buah Zaitun melambangkan Jerusalem, Isa a.s. (Jesus, Kristian). Bukit Sinai melambangkan Musa a.s. dan Yahudi. Kota Mekah pula menunjukkan Islam dan Muhammad SAW. Manakala pohon Tin (fig) pula melambangkan apa?
Tin (fig) = Pohon Bodhi
Pohon Bodhi adalah tempat Buddha mencapai Pencerahan Sempurna. Al-Qasimi di dalam tafsirnya berpendapat bahawa sumpah Allah SWT dengan buah tin yang dimaksud ialah pohon Bodhi. Prof. Hamidullah juga berpendapat sama dengan al-Qasimi bahawa perumpamaan pohon (buah) tin (fig) di dalam Al-Qur’an ini menunjukkan Buddha itu sendiri, maka dari sinilah mengapa sebahagian ilmuan Islam meyakini bahawa Buddha telah diakui sebagai nabi di dalam agama Islam.
Manakala Hamid Abdul Qadir, seorang sejarawan abad ke-20 mengatakan dalam bukunya Buddha Yang Agung: Riwayat dan Ajarannya (Arab: Budha al-Akbar Hayatuh wa Falsaftuh), menjelaskan bahawa Buddha adalah nabi Dhul-Kifl, yang bererti “ia yang berasal dari Kifl”. Nabi Dhul-Kifl @ Zulkifli disebutkan 2 kali dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli (Dhul Kifl). Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (Al-Anbiya’ 21: 85).
“Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan Dzulkifli (Dhul Kifl). Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” (Shad 38 : 48).
KESIMPULAN
“Kifl” adalah terjemahan Arab dari Kapilavastu (Kapil), tempat kelahiran Bodhisattva (Buddha). Hal ini juga yang mungkin menyebabkan Mawlana Abul Azad seorang ahli teologi Muslim abad ke-20 turut menekankan bahawa Dhul-Kifl dalam Al-Qur’an boleh jadi adalah Buddha.
Dalam sejarah Islam, Nabi Zulkifli a.s. adalah antara nabi yang mempunyai cerita yang paling sedikit dibicarakan. Hal ini mungkin menjadi faktor kepada sebahagian ulama’ menyamakan watak Dzul-Kifli dalam Al-Qur’an dengan Buddha yang secara kebetulan banyak persamaan sekiranya disuaikan.
Yang menarik perhatian saya ialah mengenai surah at-tin (the fig). Allah berfirman mengenai pokok/buah tin, pokok/buah zaitun, bukit sinai dan kota mekah. Mekah dikaitkan dgn Nabi Muhammad s.a.w., Bukit Sinai dengan Nabi Musa, zaitun dengan Nabi Isa a.s., dan siapa pula dikaitkan dengan buah atau pokok tin?
Dikatakan dalam sejarah bahawa Gautama Buddha duduk bawah pokok tin. Kalau ikut istilah islam, dia dapat wahyu masa duduk bawah pokok tersebut. Ikut tulisan orang Buddhist, dia dapat ilham masa duduk bawah pokok tersebut.
Bila Allah berfirman :“Wattiini wazaitun. watuurisinina wahazal baladil amin.”
Allah menyebut perihal Nabi-Nabi-Nya. Tiin (Nabi Zulkifli-Buddha), Zaitun (Nabi Isa a.s), Siniina- bukit Sinai (Nabi Musa) dan Baladil amin -Tanah yang aman dan selamat (Mekah)- Nabi Muhammad saw. ia ikut urutan, hebatnya Qur’an sebagai kalimat Tuhan susunan sejarah riwayat Nabi-Nya. Mari kita sama-sama fikirkan. HANYA ALLAH YANG MAHA MENGETAHUI.

Yahudi Saat ini Bukanlah Keturunan Bani Israil


Saat ini, apakah anda mengetahui siapakah mereka yang di sebut dengan yahudi? Apa latar belakang mereka, bagaimana niat mereka untuk kuasai dunia? , berikut tulisan Ahmad Thomson, berkebangsaan Inggris, dan beliau seorang mualaf , memberikan gambaran secara jelas siapa itu yahudi.
Yahudi, yang diduga merupakan keturunan bani Israel yang menolak Isa dan Muhammad, (semoga rahmat dan kesejahteraan dilimpahkan kepada mereka), dimana penolakan mereka tersebut berlanjut hingga kini, terbagi dalam dua kelompok yaitu kaum Sephardim dan kaum Ashkenazim. Jumlah kaum Ashkenazim jauh lebih banyak dari kaum Sephardim. Asal usul mereka sangat berbeda satu sama lainnya.
Kaum Sephardim, pada umumnya adalah Yahudi yang sejak zaman dahulu telah tinggal di Afrika Utara, Timur Tengah dan Eropa Tenggara. Dan pada suatu masa mereka juga pernah tinggal di Spanyol pada zaman muslim berkuasa disana (711 A.D- 1609 A.D), namun mereka dimusnahkan ataupun terpaksa melarikan diri pada saat pendudukan Kristiani Trinitas pada tahun 1492 A.D. Setelah ini sesungguhnya tidak ada lagi kaum Sephardim yang tinggal di Spanyol, dan banyak dari mereka yang tinggal di Afrika Utara, Timur Tengah dan Eropa Tenggara dikenal sebagai Yahudi yang berasal dari Spanyol ataupun keturunannya bukan sebagai keturunan Yahudi yang tinggal di wilayah tersebut diatas sejak zaman Musa dan Isa ataupun pada masa sebelumnya dari suku bani Israel.
Sangatlah jelas bahwa asli dari ‘Yahudi Spanyol’ adalah orang-orang yang bermigrasi dari Eropa tenggara, Timur tengah dan Afrika Utara selama pemerintahan muslim di Spanyol-namun seperti yang akan kita lihat nanti, Insya Allah-kemungkinan beberapa Yahudi dari Spanyol bukanlah imigran Sephardic dari timur, melainkan Yahudi Ashknazi dari Utara. Sejak saat itu Yahudi Ashknazi dikenal sebagai Yahudi bukan keturunan bani Israel, namun keturunan dari ‘Yahudi Spanyol’ bukan Yahudi Sephardic-walaupun pada masa ini mereka dikenal dengan nama tersebut.
Ashkenazi pada umumnya adalah Yahudi dari abad ke delapan dan seterusnya tinggal di Eropa dan terakhir di Amerika. Tidak dapat disangkal bahwa Yahudi Ashkenazi bukanlah keturunan bani Israel asli. Arthur Koestler menyebut mereka, ‘bani yang ke tiga belas’ dalam bukunya
Singkatnya, kisah Ashkenazi adalah sebagai berikut:
Pada abad ketujuh A.D. terdapat suku Turky yang dikenal kaya dan mempunyai kekuasaan yang besar di sekitar laut mati dan laut Kaspia. Mereka dikelilingi oleh Kristiani Eropa dari utara, dan oleh Muslim dari selatan. Untuk menjaga keamanan kerajaan mereka, dan untuk alasan kebijaksaan politik semata dan bukanlah alasan-keagamaan-pemimpin mereka memutuskan bahwa seluruh suku Khazar harus menganut agama Yahudi, dengan alasan Kristiani Eropa tidak akan mengganggu mereka jika mereka menyembah Tuhan, begitu juga kaum muslimin akan memperlakukan mereka sebagai ‘ahli kitab’, dan juga tidak akan mengganggu mereka.
Alasan lainnya, jika mereka memilih Kristiani atau Muslim, tentunya mereka akan terlibat di dalam pertikaian yang sudah ada diantara Kristiani Eropa dan Muslim-sehingga memilh agama Yahudi adalah jalan yang paling aman bagi mereka.
Michael Rice menggaris bawahi asal usul dan sejarah Khazars di dalam bukunya Keturunan Palsu, dalam kalimat berikut:
Khazar adalah salah satu suku Turki yang pindah kearah barat sebagai konsekuensi dari adanya tekanan besar di Asia, dimulai dengan menetap di sebelah Utara kerajaan Byzantine, dalam pertengahan abad pertama millennium AD. Kedatangan mereka disebabkan oleh adanya invasi Mongol. Khazar pertama kali muncul di Rusia Selatan, di wilayah antara Kaukasus, Don dan Volga; kemudian mereka mulai memperlihatkan sifat nomadennya dan mulai berusaha untuk mendapatkan kedudukan di dalam pemerintahan.
Khazar, suku ini hidup dengan makmur. Akibatnya Byzantin dan kerajaan Muslim mulai tertarik dengan mereka dan pada kenyataannya tidaklah mudah bagi satu sama lainnya untuk melakukan komunikasi.Kedua kekuatan ini baik kristiani Eropa maupun Muslim sama-sama menekan kaum penyembah berhala ini (Khazar) untuk menerima ajaran agama mereka yang masing-masing meyakini bahwa agama merekalah yang paling benar. Kaum Khazar dikenal sebagai orang-orang yang pandai, yang sangat cemas akan kondisi yang ada sehingga mereka tidak memilih salah satu agama baik dari Kristiani Eropa maupun dari Muslim.Karena jika mereka memilih salah satu dari kekuatan besar ini, artinya mereka akan mengasingkan kekuatan yang lain. Sehingga Khazar mulai mencari solusi untuk memecahkan masalah ini. Solusi tersebut adalah dengan menganut agama Yahudi dengan harapan bisa menghindarkan tekanan dari kedua kekuatan besar mereka.
Khazar melakukan penelitian secara mendalam agama apakah yang dapat diterima oleh kedua kekuatan besar Kristiani dan Muslim sebagai agama yang terhormat dimana masalah ini tertulis di dalam Korespondensi Khazar. Didalam korespondensi Khazar ini dilaporkan bahwa utusan Muslim yang datang kepada mereka untuk merubah agama mereka menjadi Islam, mereka mengajukan pertanyaan, ‘ Agama mana yang anda lebih hargai, Yahudi atau Kristiani? Tanpa ragu-ragu Muslim menjawab agama Yahudi. Sebaliknya mereka juga bertanya kepada kaum Byzantin, yang mempromosikan agama Kristen orthodox, ‘Agama mana yang anda lebih hargai, Yahudi atau Islam? Kaum Kristiani dengan serentak menjawab, ‘ Yahudi’. Oleh karena keputusan segera dibuat dan Khazars resmi menjadi Yahudi.
Karena itulah dalam waktu relatif singkat, seluruh khazar menjadi Yahudi, walaupun tidak ada satupun nenek moyang mereka yang pernah tinggal di tanah suci, dan tidak ada satupun dari mereka yang berasal dari keturunan bani Israel yang mendapatkan ajaran Musa secara langsung.
Sangat jelas bahwa kelompok Yahudi Eropa ini tidak pernah dapat mengakui bahwa mereka mempunyai garis keturunan dengan Yahudi yang pernah tinggal di tanah suci ataupun disekitarnya. Mereka sesungguhnya mempunyai posisi yang sama dengan kaum Kristen Eropa, yang menjadi Kristen karena agama dan ketaatan terhadap agama, namun bukan keturunan Kristen dari bani Israel yang pernah tinggal di tanah suci ataupun disekitarnya.
Selanjutnya, seperti lazimnya agama Kristen di Eropa yang sangat jauh dari ajaran Isa yang asli, begitu juga ajaran agama Yahudi yang dipeluk oleh Khazar bukanlah ajaran asli Musa

10 Fakta Tentang Google yang Harus Anda Ketahui

Seperti diketahui, kini hampir semua orang membutuhkan layanan akses intenet, dan Google Inc. kini telah dikenal sebagai perusahaan raksasa di bidang teknologi asal California, Amerika Serikat. Memiliki lebih dari 6.000 karyawan di seluruh dunia, Google bisa menjelma menjadi mesin pencarian (Google Search), penjelajah bumi (Google Earth), peta (Google Maps), dan mesin penerjemah (Google Translate). Layanan lainnya yang disediakan Google adalah situs video YouTube, surat elektronik Gmail, sampai sistem operasi pada ponsel, yakni Android. Perusahaan yang kini dipimpin oleh Eric Schmidt ini didirikan Sergey Mikhailovich Brin dan Lawrence Edward “Larry” Page. Selain berbagai informasi tadi, ternyata Google masih memiliki sepuluh rahasia yang disembunyikan dari dunia. Berikut 10 Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Google.
1. Keluarga Page

Saudara Larry Page, Carl ternyata adalah pendiri eGroups, sebuah perusahaan yang membuat situs di era 90-an. Perusahaan ini kemudian diakuisisi Yahoo! pada tahun 2000 dengan nilai hampir setengah miliar dollar.
2. BackRub
Ini adalah nama asli Google. Mereka menyebutnya BackRub karena algoritma memeringkatkan halaman berdasarkan berapa banyak “backlink” pada halaman itu.
3. Hak Paten
Hak paten yang diajukan Google kepada pemerintah Amerika Serikat mirip sekali dengan paten yang diajukan Dow Jones. Ini bukan hal aneh karena di belakang dua pengajuan paten itu adalah seorang pria bernama Robin Li, dia pernah bekerja di sebuah perusahaan milik Dow Jones.
4. Stanford University
Algoritma Google disebut PageRank dan pemegang paten untuk istilah itu adalah Universitas Stanford. Untuk mengambil alih paten itu, Google memberikannya saham yang kemudian dijual pada tahun 2005 sebesar US$ 336 juta.
5. Kepunahan Spesies
Algoritma PageRank ternyata bukan hanya dapat digunakan untuk mengetahui peringkat halaman untuk mesin pencari. Alogaritma itu juga bisa dipakai untuk menentukan spesies yang akan punah.
6. Anti Gerakan Politik
Larry Page dan Sergey Brin adalah dua orang terkaya di Amerika yang tidak pernah berkontribusi dalam urusan politik. Padahal lebih dari 20 milyarder yang ada di Amerika membuat gerakan politik.
7. Pernah Ditolak Yahoo!
Larry Page dan Sergey Brin sebenarnya ingin menjadi akademisi. Mereka tidak bercita-cita membangun bisnis. Ketika mengembangkan Google Search Engine pada 1997, mereka bersedia menjual mesin pencari itu hanya dengan harga US$ 1 juta. Mereka kemudian pergi ke seluruh Silicon Valley untuk menjual mesin pencari mereka. Mereka pergi ke Yahoo!, tapi ditolak. Kondisi pun berganti. Pada 2002 giliran Yahoo! yang menawar Google dengan harga US$ 3 milyar dan gantian, Google menolak Yahoo!. Sekarang Google bernilai lebih dari US$ 150 miliar.
8. Tombol Keberuntungan
Anda pasti sudah tahu tombol “I’m Feeling Lucky” pada mesin pencari Google. Untuk mengembangan tombol “keberuntungan” itu, Google menghabiskan biaya sekitar US$ 110 juta per tahun. Dengan mengklik tombol ini, pengguna akan mendapatkan hasil pencarian teratas yang paling mendekati. Artinya, anda telah melewatkan semua iklan yang bisa menghasilkan uang bagi Google.
9. Karyawan Pertama
Siapa karyawan pertama di Google? Namanya adalah Craig Silverstein. Tapi sampai saat ini tak ada yang pernah tahu seperti apa wajahnya. Kabar yang beredar menyatakan pria itu kini menjabat sebagai Direktur Teknologi dengan gaji sekitar US$ 950 juta.

10. Keindahan Bumi
Google Earth memiliki gambar-gambar yang indah tentang bumi. Terkadang gambar itu malah seperti karya seni yang menakjubkan.

Hadits-Hadits Dha’if Seputar Ramadhan

  1. Bulan Ramadhan itu permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah
    (ampunan), dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka.
    Hadits munkar. Diriwayatkan oleh Al ‘Uqaili dalam Adh Dhu’afa (172), Ibnu
    Adi (1/165), Al Khatib dalam Al Muwadhdhih (2/77), Ad Dailami (1/1/10-11),
    Ibnu ‘Asakir (8/506/1), dari jalan Sallam bin Siwar dari Maslamah bin Ash Shalt
    dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah secara marfu’. Al ‘Uqaili
    berkata,”Tidak ada asalnya dari Az Zuhri.” Ibnu Adi berkata, “Dan Sallam (bin Sulaiman bin Siwar), menurutku adalah
    seorang munkarul hadits, dan Maslamah tidak dikenal.” Sedangkan Ibnu Abi
    Hatim mengatakan tentang Maslamah-,”Dia itu matrukul hadits.” 1
  2. Shalat Jum’at di Madinah seperti seribu shalat di tempat lain, dan puasa bulan
    Ramadhan di Madinah seperti puasa seribu bulan di tempat lain.
    Hadits -dengan lafadz seperti. ini- adalah maudhu’ (palsu). Diriwayatkan
    oleh Ibnul Jauzi dalam Minhajul Qashidin 1/57/2 dan dalam Al llal Al Wahiyah 2
    2/86-87, dan Ibnu An Najjar dalam Ad Durar Ats Tsaminah Fi Tarikh Al Madinah
    (337), dari jalan Umar bin Abu Bakar Al Mushili dari Al Qasim bin Abdullah dari
    Katsir bin Abdullah bin ‘Amr bin ‘Auf dari Nafi’ dari Ibnu Umar secara marfu’.
    Namun, dalam jalan periwayatan ini terdapat periwayat-periwayat yang matruk
    dan pendusta, yaitu:
    a) Katsir bin Abdullah bin Amr bin ‘Auf. Imam Asy Syafi’i berkata,”Dia adalah
    saiah satu rukun dusts (yakni pendusta).”
    b) Al Qasim bin Abdullah, yakni Al Amri AI Madani. Imam Ahmad berkata,
    “Dia pemah ..memaisukan hadits.
    c) Umar bin Abu Bakar Al Mushili. Abu Hatim berkata, “Dia seorang yang
    matruk dan dzahlbul hadits (maksudnya yakni ditinggaikan haditsnya).” 3
  3. Dail Anas berkata, Nabi pernah ditanya, “Puasa apa yang paling utama
    setelah Ramadhan?” Beliau menjawab, “(Puasa) Sya’ban untuk mengagungkan
    Ramadhan.” Beliau ditanya lagi, “Shadaqah manakah yang lebih utama?” Beliau
    menjawab, “Shadaqah di bulan Ramadhan.”
    Hadits dha’if. Diriwayatkan oleh At Turmudzi 1/129, Abu Hamid Al Hadhrami
    dalam haditsnya, dan dari jalannya Al Hafizh Al Qasim bin AI Hafizh Ibnu Asakir
    meriwayatkan dalam Al Amalfi (majiis 47/2/2) dan Adh Dhiya’ Al Maqdisi dalam
    AlMuntaqa Minal Masmu’at Bi Marwu7/1 dari jalan Shadaqah bin Musa dari
    Tsabit dari Anas 4
    1Lihat Adh Dha’ifah 4/70, no. 1569.
    2Lengkapnya berjudul Al ‘Ilal Al Mutanahiyah Fil Ahaditsil Wahiyah.
    3Lihat Adh Dha’ifah 3/180, no. 1067.
    4Diriwayatkan pula oleh Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra (4/305) dan Abu Ja’far Ath
    Thahawi dalam Syarhu Musykilil Atsar (2/83) tanpa menyebutkan bagian akhir hadits- dari
    jalan yang sama, yaitu dari Shadah bin Musa dari Tsabit dari Anas. Abu isa At Turmudzi berkata,”Ini adalah hadits ghalib (satu jalan
    periwayatannya), dan Shadaqah bin Musa 5 menurut mereka (ahli hadits) tidak
    begitu kuat (haditsnya).”
    Dalam At Ta’liq, Imam Ahmad berkata tentangnya, “Aku tidak mengenalnya.” 6
    Adz Dzahabi dalam Adh Dhu’afa 7 menyebutkan tentangnya (Shadaqah bin Musa),
    “Mereka (ahii hadits) telah mendha’ifkannya.”
    Dan Ibnu Hajar menyebutkannya dalam At Tagrib (Taqrib At Tandzib no. 2921.)
    “Dia itu shaduq (jujur), tapi mempunyai beberapa kesalahan.” Al Mundziri dalam
    At Targhib 1/79 mengisyaratkan perihal dha’ifnya hadits ini. 8
  4. Dari lbnul Musayyib, ia pernah ditanya tentang puasa (Ramadhan) pada waktu
    safar, maka ia bercerita bahwa Umar bin Al Khaththab berkata, “Kami berperang
    bersama Rasulullah di bulan Ramadhan dua kali, pada perang Badar dan fathu
    Makkah, dan kami berbuka pada dua waktu tersebut.”
    Hadits Ini sanadnya dha’if. Diriwayatkan oleh At Turmudzi no. 714. 9 Pada
    sanadnya terdapat periwayat bernama Ibnu Lahi’ah, seorang yang shaduq, tapi
    menjadi kacau hafalannya setelah buku-bukunya terbakar. Tapi riwayatnya dari
    Ibnul Mubarak dan Ibnu Wahb bisa diterima. 10
    Dalam bab ini, ada juga riwayat dari Abu Said Abu’Isa berkata,
    “Kami tidak mengetahui hadits Umar kecuali dari jalur ini. Dan
    telah diriwayatkan dari, Abu Sa’id Al Khudri dari Nabi, bahwa beliau
    memerintahkan untuk berbuka pada saiah satu peperangan yang beliau
    ikuti. Dan telah diriwayatkan dari Umar pula serupa dengan hadits ini,
    hanya saja disebutkan keringanan untuk berbuka, ketika berhadapan
    dengan musuh. Dan ini merupakan pendapat sebagian ulama.” 11
    5Yakni Ad Daqiqi.
    6Lihat Masail Ibnu Hani 2/230.
    7Al Mughni Fi Adh Dhu’afa 1/308,2784.
    8Al lrwa’ no. 889, dan lihat Dha’if At Turmudzi halaman 72 no. 663.
    9Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad 1/22 dan AI Bazzar 1/421, tapi keduanya menyebutkan
    dari Ibnu Lahi’ah dari Bukair bin Abdullah dari Sa’id bin Al Musayyib. Sementara At Turmudzi
    menyebutkan dari Ibnu Lahi’ah dari Yazid bin Abu Habib dari Ma’mar bin Huyayyah dari Ibnul
    Musayyib.
    10Lihat At Taqrib no. 3563.
    11Lihat Dha’if At Turmudzi halaman 76-77, no. 714.
  5. Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berbuka satu hari
    pada (slang hari) Ramadhan tanpa ada sebab keringanan atau sakit, maka tidak
    bisa diganti meski dengan puasa sepanjang masa.”
    Hadits dha’if. Diriwayatkan oleh At Turmudzi no. 723, Abu Daud no. 2396, dan
    Ibnu Majah no. 1672. Abu Isa berkata,”Hadits Abu Hurairah, tidak kami ketahui,
    kecuali dari jalur ini. Aku mendengar Muhammad (Al Bukhari) berkata, ‘Abul
    Muthawwis namanya adalah Yazid bin Al Muthawwis, saya tidak mengetahui
    darinya kecuali hadits ini’.” 12
    Lihat Dha’if At Turmudzi halaman 78-79 (no. 723), Dha’if Sunan Ibnu Majah
    halaman 131 no. 329/1696 – secara ringkas-, Dha’if Al Jami’Ash Shaghir no. 5462
    dan Dha’if Sunan Abu Daud 413.
  6. Jika datang malam pertama bulan Ramadhan, Allah melihat kepada makhlukNya,
    dan jika Allah telah melihat hambaNya, maka Allah tidak akan mengadzabnya
    untuk selamanya, di setiap malam dan Allah memiliki satu juta jiwa yang
    dibebaskan dari api neraka.
    Hadits maudhu’ (palsu). Diriwayakan oleh Ibnu Fanjuyah dalam Majlis Min
    Al Amali Fi Fadhli Ramadhan (hadits terakhir), dan Abu! Qasim AI Ashbahani
    dalam At Targhib (Q 180/1) dari jalan Hammad bin Mudrik dari Utsman bin
    Abdullah dari Malik dari Abu Az Zinad dari AI A’raj dari Abu Hurairah secara
    marfu’.
    Dari jalan ini pula Adh Dhiya’ Al Maqdisi meriwayatkannya daiam Al Mukhtarah
    (10/100/1), dengan ada tambahan, kemudian is (Adh Dhiya’) berkata,”Utsman
    bin Abdullah Asy Syami, tertuduh (memalsukan hadits) dalam periwayatannya.”
    Demikian pula ibnul Jauzi menyebutkannya secara sempurna dalam Al Maudhu’at
    (2/190), kemudian beliau berkata yang kesimpuiannyasebagai berikut-,”(Hadits)
    maudhu’, dalam (sanad)nya terdapat para periwayat yang majhul (tidak dikenal),
    dan yang tertuduh memalsukan adalah Utsman.” Hal itu disetujui oleh As Suyuthi
    dalam Al Laali’ (2/100-101). 13
    12Al Mundziri dalam At Targhib 2/66 menukil dari Al Bukhari. bahwa beliau juga berkata, “Aku
    tidak tahu, apakah bapaknya (yakni bapak dari Abu! Muthawwis) telah mendengar dari Abu
    Hurairah atau tidak’?” Lalu menukil pula dari Ibnu Hibban, bahwa beliau berkata.”Tidak boleh
    bcrhujjah dengannya (yakni Abul Muthawwis) dalam keadaan dia hersendiri (dalam meriwayatkan
    hadits).” Wallahu a’lam.
    13Lihat Adh Dha’ifah 1/470, no. 299.
  7. Ketahuilah, aku kabarkan kepada kalian, bahwa malaikat yang paling utama
    adalah Jibril nabi yang paling utama adalah Adam hari yang paling utama adalah
    hari Jum’at , bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, malam yang
    paling utama adalah malam lailatul qadar, dan wanita yang paling utama adalah
    Maryam binti lmran.
    Hadits maudhu’ (palsu). Diriwayatkan oieh Ath Thabarani no. 11361 dari
    jalan Nafi’ Abu Hurmuz dari ‘Atha bin Abi Rabah dari Ibnu ‘Abbas secara marfu’
    Ini adalah hadits maudhu’. Nafi’ Abu Hurmuz dinyatakan dusta oleh Ibnu Ma’in.
    Sedangkan An Nasal mengatakan, “Dia tidak tsiqah.”
    Dan Nabi yang paling utama adalah Muhammad, berdasarkan hadits shahih,
    Aku adalah penghulu manusia pada hari kiamat… (HR Muslim
    1/127).
    Hal ini menunjukkan, bahwa hadits di atas maudhu’ (palsu). Al Haitsami
    menyebutkannya dalam Al Majma’(8/ 198), lalu beliau mendha’ifkannya dengan
    sebab Nafi’. Beliau mengatakan -tentang Nafi’-, “(Dia itu) matruk.” – yakni
    ditinggalkan haditsnya-. 14
  8. “Subhanallah, apa gerangan yang akan kalian hadapi dan apa gerangan yang
    akan mendatangi kalian – beliau ucapkan tiga kali-. “Umar bertanya, ‘ Wahai
    Rasulullah, apakah telah turun wahyu ataukah ada musuh yang datang?”Beliau
    menjawab, “Bukan, tetapi Allah akan mengampuni setiap ahli kiblat ini (umat
    Islam) pada awal bulan Ramadhan.”
    Sementara itu, ada seorang laki-laki di sudut kerumunan orang banyak
    sedang menggelengkan kepalanya sambil mengucapkan ‘puh, puh’. Maka Nabi
    berkata kepadanya, “Sepertinya dadamu merasa sesak dengan apa yang kamu
    dengar.”Orang tersebut menjawab, “Demi Allah, tidak, wahai Rasulullah. Akan
    tetapi, engkau mengingatkan tentang orang-orang munafikin.” Maka Nabi berkata,
    “Sesungguhnya orang munafik itu kafir, dan orang kafir tidak memperoleh bagian
    sedikitpun dalam hal ini.”
    Hadits munkar. Diriwayatkan oleh Ath Thabrani dalam Al Awsath (1/97/1
    -salah satu diantara tambahan-tambahannya), Abu Thahir Al Anbari dalam
    Masyikhah-nya (147/1-2), Ibnu Fanjuyah dalam Majlis Min Al Amal Fi Fadhli
    14Lihat Adh Dha’ifah 1/ 638, no. 446.
    Ramadhan (3/2-4/1), Al Wahidi dalam Al Wasith (1/64/1), dan Ad Dulabi dalam
    Al Kuna (1/107), dari jalan ‘Amr bin Hamzah Al Qaisi Abu Usaid dari Abu Ar
    Rabi’ Khalaf dari Anas bin Malik, secara marfu’.
    Dalam sanadnya terdapat para periwayat yaitu:
    a) `Amr bin Hamzah. Didha’ifkan oleh Ad-Daruquthni. Ath Thabrani
    berkata,”Hadits ini tidak diriwayatkan dari Anas , kecuali dengan sanad ini,
    dan ‘Amr bersendiri dalam meriwayatkannya.”
    b) Khalaf Abu Ar Rabi’, seorang yang majhul (tidak dikenal). Dan is bukan
    Khalaf bin Mahran sebagaimana disebutkan oleh AI Bukhari dan Ibnu Abi
    Hatim. 15
  9. Bulan Ramadhan itu tergantung diantara langit dan bumi, dan tidak akan
    diangkat kepada Allah kecuali dengan zakat trah.
    Hadits dha’if. Disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam Al ‘Hal Al Mutanahiyah
    (2/8/824). Lalu beliau manyatakan, bahwa hadits ini tidak shahih. Di dalamnya
    terdapat periwayat bernama Muhammad bin Ubald AI Bashri, dia seorang yang
    majhul (tidak dikenal). 16
  10. Orang yang berpuasa Ramadhan ketika safar seperti orang yang berbuka ketika
    mukim.
    Hadits munkar. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (1/ 511), Al Haitsam bin Kulai
    dalam Al Musnad (22/2) dan Adh Dhiya’ dalam Al Mukhtarah (1/305), dari
    jalan Usamah bin Zaid dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman
    dari bapaknya Abdurrahman bin `Auf, secara marfu’.
    Hadits ini dha’if, karena ada dua ‘illah (sebab yang mendha’ifkan) yaitu:
    a) Terdapat Inqitha’ (terputus sanadnya), karena Abu Salamah tidak pernah
    mendengar (hadits) dari bapaknya, sebagaimana dalam Al Fath (yakni Fathul
    Barr).
    b) Usamah bin Zaid ada kelemahan dalam hafalannya, dan (dalam hadits ini) dia
    menyelisihi (periwayatan) orang yang tsiqah, yaitu Ibnu Abi Dzi’b, bahwa is
    (Ibnu Abi Dzi’b) meriwayatkannya dari Az Zuhri Ibnu Syihab secara mauquf
    (hanya sampai sahabat).
    15Lihat Adh Dha’ifah 1/468, no. 298.
    16Lihat Adh Dha’ifah 1/117 no. 43.
    Diriwayatkan juga oleh An Nasal (1/316) dan AI Firyabi dalam Ash Shiyam
    (4/70/1), dari beberapa jalan dari Ibnu Syihab. Oleh karena itu, Al Baihaqi
    berkata dalam As Sunan Al Kubra (4/244), “Dan hadits ini mauquf. Dalam
    sanadnya terdapat inqitha’ (keterputusan). Dan diriwayatkan secara marfu’,
    namun sanadnya dha’if.” 17
  11. Barangsiapa beri’tikaf sepuluh hari di bulan Ramadhan, maka sama pahalanya
    seperti dua kali dan dua kali umrah.
    Hadits maudhu’ (paisu). Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Asy Syu’ab
    dari hadits AI Husain bin Ali; secara marfu’. Lalu beliau berkata,”Sanadnya
    dha’if, Muhammad bin Zadan seorang periwayat hadits ini- adalah seorang matruk
    (ditinggalkan haditsnya).” Imam Al Bukhari berkata, “Haditsnya tidak boleh
    ditulis.”
    Dalam sanadnyajuga terdapat periwayat bernama ‘Anbasah bin Abdurrahman. Al
    Bukhari berkata,”Mereka (ahli hadits) meninggalkan (hadits)nya.” Adz Dzahabi
    berkata dalam Adh Dhu’afa, “Dia itu matruk dan tertuduh memalsukan hadits-.”
    Adz Dzahabi dalam Al Mizan menukil dari Abu Hatim, bahwa is berkata tentang
    ‘Anbasah-,”Dia memalsukan hadits”, dan ini salah satunya. 18
  12. Barangsiapa berbuka satu hari (di slang hari) bulan Ramadhan dalam keadaan
    mukim, maka hendaknya menyembelih seekor hewan kurban (unta atau sap). Jika
    tidak sanggup, maka memberi makan orangorang miskin dengan kurma sebanyak
    30 sha’.
    Hadits maudhu’ (palsu). Disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’atdari
    apa yang diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni, dari jalan Khalid bin ‘Amr Al Himshi
    dari bapaknya dari Al Harits bin ‘Ubaidah Al Kila’i dari Muqatil bin Sulaiman
    dari ‘Atha bin Abi Rabah dari Jabir, secara marfu’. Beliau (Ibnul Jauzi) berkata
    (2/196), “Muqatil itu pendusta, dan Al Harits itu dha’if (lemah haditsnya).” Dan
    disepakati oleh As Suyuthi dalam Al Laali (2/106). 19
  13. Sesungguhnya, syurga akan berhias menghadapi bulan Ramadhan dari tahun ke
    tahun. Maka jika datang malam pertama bulan Ramadhan, berhembuslah angin
    dari bawah ‘arsy, lalu terbukalah daun-daun syurga dari tubuh Hur’ien (para
    17Lihat Adh Dha’ifah 1/713, no. 498.
    18Lihat Adh Dha’ifah 2/10, no. 518.
    19Lihat Adh Dha’ifah 2 88, no. 263. bidadari syurga), lalu mereka berkata, “Wahai Rabb kami, jadikanlah untuk kami
    pasangan-pasangan dari hamba-hambaMu yang dapat menyejukkan mata kami
    dan menyejukkan mata mereka.”
    Hadits munkar. Diriwayatkan oleh Ath Thabrani dalam Al Mu jam Al Awsath
    no. 6943, Tammam dalam Al Fawaid (Juz 1,.no. 34), dan Ibnu ‘Asakir dalam
    Fadhlu Ramadhan (Q/171-2) , dari jalan Al Walid bin Al Walid dari Ibnu Tsauban
    dari’Amr bin Dinar dari Ibnu Umar, secara marfu’.
    Ath Thabrani berkata,’Tidak ada yang meriwayatkan dari Ibnu Tsauban selain
    Al Walid.” Dan dia adalah Al Qalanisi, seorang yang wahin (amat lemah
    haditsnya). Ad Daruquthni menyatakan, bahwa dia (Al Walid) itu matruk. Di
    waktu lain beliau mengatakan, “Munkarul hadits.” Sedangkan Nashr Al Maqdisi
    menyatakan,”Mereka (ahli hadits) telah meninggalkannya (AI Walid).” 20
  14. “Barangsiapa memberi buka kepada seorang yang berpuasa di bulan Ramadhan
    dari pendapatan yang halal, maka malaikat akan mendo’akannya sepanjang
    ma/am-malam Ramadhan, Jibril akan menjabat tangannya.
    Dan barangsiapa yang tangannya dijabat oleh Jibril, maka hatinya akan lunak
    dan air matanya akan banyak bercucuran.” Seorang laki-laki bertanya,’ Wahai
    Rasulullah, jika seseorang tidak punya?” Beliau menjawab, “Cukup segenggam
    makanan.” Orang tersebut bertanya lagi,’Bagaimana dengan orang yang tidak
    punya itu?” Beliau menjawab, “Kalau begitu sepotong roti.”Orang itu bertanya
    lagi, “Bagaimana jika dia tidak punya itu.” Beliau menjawab,”Kalau begitu,
    seteguk susu. “Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana jika dia tidak punya itu?”
    Beliau menjawab, “Kalau begitu, seteguk air minum.”
    Hadits dha’if. Diriwayatkan oleh Ibnu Adi dalam Al Kamil (Q69/2), dari jalan
    Hakim bin Khidzam Al Abdi dad Ali bin Zaid dari Sa’id bin Al Musayyib dari
    Salman Al Farisi, secara marfu’. Sanad hadits ini lemah sekali, padanya ada dua
    ‘illat (sebab kelemahannya), yaitu:
    a) Ali bin Zaid, yaitu bin Jad’an adalah seorang yang dha’if karena buruk
    hafalannya.
    b) Hakim, dinyatakan oleh Abu Hatim sebagai,”Matrukul hadits.” Sedangkan
    Al-Bukhari menyebutnya, “Munkarul hadits.” 21
    20Lihat Adh Dha’ifah 3/493, no. 1325.
    21Lihat Adh Dha’ifah 3/503, no. 1333.
Dihimpun dan disarikan dari:
• Silsllah Al Ahadits Adh Dha’ifah, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al
Albani, Cetakan 1, Maktabatul Ma’arif, Riyadh, KSA.
• lrwa’ul Ghalil Fi Takhriji Ahaditsi Manaris Sabil, karya Syaikh Muhammad
Nashirudin AI Albani, Cetakan 2, Al Maktab Al Islami, Beirut.
• Dha’if Sunan At Turmudzi, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani,
Cetakan 1, Maktabatul Ma’arif, Riyadh, KSA.
• Dha’if Sunan Abu Daud, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani,
Cetakan 1, Maktabatul Ma’arif, Riyadh, KSA.
• Dha’if Sunan Ibnu Majah, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani,
Cetakan 1, Maktabatul Ma’arif, Riyadh, KSA.
• Dha’if Al Jami’ush Shaghir, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani,
Cetakan 3, Al Maktab Al Islami, Beirut.
• Al ‘ilal Al Mutanahiyah Fil Ahaditsil Wahiyah, karya Ibnul Jauzi, tahqiq,
Al Ustadz Irsyadul Haq Al Atsari, ldaratul ‘Ulumil Atsariyyah, Faishal Aabad,
Pakistan.

Penghancuran Situs-situs Sejarah Oleh Kaum Wahhabi Saudi

saudi-miras

Oleh: Syaikh Hisyam Kabbani
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan bahwa salah satu tanda akhir zaman adalah pembangunan Bayt al-Maqdis di Yerusalem dan penghancuran Yatsrib (Madinah). Sebuah hadits dari Mu’âdz ibn Jabal, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata (bahwa di antara tanda-tanda akhir zaman adalah),“Pembangunan kembali Bayt al-Maqdis, penghancuran Yatsrib dan penghancuran Yatsrib, munculnya pembantaian dan pertempuran dahsyat atau pertikaian berdarah, penaklukan Konstantinopel dan kemunculan Dajjal.
Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menepuk paha Mu’âdz sambil berkata, “Sungguh, itu merupakan kebenaran, seperti halnya kenyataan bahwa kamu sedang duduk saat ini.”
yatsribKita mungkin akan berpikir bahwa untuk membangun Yerusalem (Al-Quds) berarti membangun gedung-gedung tinggi beserta tampilan peradabannya yang bisa kita saksikan saat ini, dan bahwa di Madinah tidak akan ada “peradaban” semacam itu.
Namun, di Madinah telah dibangun gedung-gedung tinggi, pusat-pusat perbelanjaan, hotel-hotel, terowongan-terowongan menuju masjid, dan perluasan masjid. Semua ini tampaknya bertolak belakang dengan hadits yang menyebutkan bahwa Madinah akan hancur.
Ketika kita cermati hadits itu lebih dalam, kita melihat bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menyebutkan bahwa seluruh kota Yerusalem akan dibangun, tetapi Bayt al-Maqdis akan diperbaiki. Al-Quds mencakup seluruh Yerusalem, dan Bayt al-Maqdis adalah kawasan suci tempat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam naik ke langit dalam rangka Isra’ dan Mi’raj.
Ucapan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak mencakup seluruh bangunan di Yerusalem, seperti yang disebutkan dalam hadits, “pemugaran kembali Bayt al-Maqdis,” yang secara khusus menyebutkan bayt (rumah) untuk menekankan bangunan yang akan dipelihara dan dipugar, termasuk bangunan di sekelilingnya, seperti monumen dan benda-benda sejarah.
Kawasan tersebut telah dijaga selama berabad-abad, dan dipelihara dalam bentuknya yang asli.  Melalui pengetahuannya yang diberikan oleh Allah Azza wa Jalla, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallamtelah melukiskan peristiwa itu 1400 tahun yang lalu. Seperti yang disebutkan terdahulu, situasi Madinah saat ini, dengan bangunan-bangunannya modern, tampak bertolak belakang dengan hadits yang menyebutkan bahwa Madinah akan mengalami penghancuran.
al-aqshaNamun, dengan pencermatan yang lebih saksama, kita mengetahui bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara khusus menyebutkan bahwa Yatsrib, bukan Madinah, akan dirusak.
Pernyataan Nabi yang sangat akurat itu mengungkapkan makna yang bisa dipahami dalam konteks modern. Yatsribadalah kota Nabi tempat munculnya cahaya pengetahuan yang menyinari dunia. Ia merupakan tempat berdirinya pemerintahan Islam yang pertama, dan sumber banyak prestasi para sahabat.
Kharâb Yatsrib berarti bahwa peradaban kota tua Madinah (yang dulu dikenal dengan nama Yatsrib) akan rusak. Dampaknya adalah bahwa segala peninggalan klasik dan tradisional dalam Islam akan dihancurkan pada masa-masa sebelum datangnya Kiamat.
PENGRUSAKKAN BANGUNAN MONUMENTAL ISLAM OLEH KAUM WAHHABI
Pengrusakkan itu dilakukan oleh sekelompok orang yang menyebarkan versi Islam dengan pemahaman yang dangkal, yang mendiskreditkan dan meremehkan tradisi-tradisi klasik. Kini, kita menyaksikan kemunculan sekelompok orang yang menentang setiap aspek Islam tradisional, Islam arus utama, yang telah dipelihara oleh umat Islam selama lebih dari 1400 tahun. Kelompok tersebut ingin mengubah seluruh pemahaman keagamaan dengan menawarkan Islam “modernis” mereka.
jabal-uhudOrang-orang tersebut merupakan kelompok minoritas di tubuh umat Islam.  Gagasan-gagasan mereka yang penuh penyimpangan telah disanggah dan ditolak dari berbagai sisi oleh para ulama Islam, seperti yang telah banyak ditulis orang. Tidak ada yang namanya Islam itu dimodernkan, diperbaiki, ataupun dibenahi.  Islam adalah agama yang sempurna, sejak pertama kali dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hingga Hari Kiamat.
Allah Azza wa Jalla telah berfirman:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan atasmu nikmatku, dan telah Kuridai Islam menjadi agama bagimu.” (QS Al-Maidah 5:3)
Islam adalah pesan terakhir dan pastilah mampu mengakomodasi semua kehidupan manusia hingga akhir masa.  Islam dapat merangkul semua jenis kebudayaan tanpa sedikit pun menambah atau mengurangi makna Islam itu sendiri.  Oleh karena itu, tidak ada reformasi, renovasi, penambahan, atau pengurangan dalam Islam.
Sementara Islam sendiri tidak mengenal reformasi, orang-orang Islam sendiri-lah yang perlu mereformasi diri sehingga mereka dapat memahami dan melaksanakan Islam dengan benar.  Dalam kesempurnaannya, Islam mirip dengan bulan purnama: bulatnya tidak kurang dan tidak lebih.
Kharâb (Penghancuran) Yatsrib disebutkan 2 kali dalam hadits di atas. Kali pertama adalah penghancuran peradaban pengetahuan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu pengrusakan agama dalam bentuk penyimpangan terhadap pesan-pesan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Mereka (kaum Wahhabi) yang mengklaim diri sebagai “pembaharu Islam” berusaha menyuguhkan hal-hal baru untuk menggantikan dan menghapus hal-hal klasik dan tradisional dalam Islam.
Aliran Wahhabi inilah yang pertama kali mengajukan pemahaman yang sepenuhnya baru tentang Islam, dengan kedok “pemurnian” Islam.
Ideologi Wahhabisme ini telah merusak Islam tradisional atas nama “pemurnian” Islam, seakan-akan semua orang Islam sebelum munculnya Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhâb telah tersesat.
khandaq1Alih-alih membawa pemurnian, ia justru telah menghancurkan ilmu-ilmu dan praktik keislaman yang telah berakar selama berabad-abad. Semua hal yang telah diwariskan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan generasi Islam sepeninggal beliau tiba-tiba dicap sebagai bentuk penyembahan berhala (syirik) yang harus dimusnahkan.
Orang-orang Islam yang melaksanakan ibadah haji dijejali dengan bahan-bahan bacaan dan propaganda mereka, sehingga para jemaah itu menganggap bahwa keyakinan dan praktik tradisional mereka bertentangan dengan Islam.  Sekte Wahhabi meragukan tradisi keilmuan yang telah berusia 1400 tahun, dan melontarkan tuduhan kufur, syirik, bidah, dan haram terhadap berbagai praktik dan pemahaman tradisional.
Kerusakan pertama yang menimpa Yatsrib adalah ketika Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhâb menghancurkan ilmu-ilmu “keislaman” dengan cara meracuni pemahaman orang-orang Islam terhadap agama mereka.
Ungkapan Kharâb Yatsrib yang kedua merujuk pada penghancuran fisik terhadap bangunan dan monumen yang berasal dari masa Nabi di Yatsrib, kota Madinah klasik. Di Madinah memang telah terjadi perluasan Masjidil Haram, tetapi kenyataan tersebut tidak bertolak belakang dengan ungkapan “Kharâb Yatsrib” karena hadits tersebut merujuk pada kota tua Madinah yang dikenal dengan Yatsrib, dan semua yang mewakilinya.
Segala sesuatu yang terkait dengan kehidupan Nabi telah dipelihara oleh orang-orang Islam selama bertahun-tahun, apakah masjid tua, benda-benda sejarah, atau makam rasul, para sahabat, istri, dan anak-anaknya.
Meskipun orang-orang Islam selama berabad-abad sepakat bahwa situs-situs tersebut merupakan bagian penting dalam sejarah dan tradisi Islam, semuanya dihancurkan oleh aliran Wahhabi dengan menggunakan dalih bahwa “semua itu bukan lagi Islam”.
Pemahaman mereka yang dangkal terhadap Islam mengakibatkan penghancuran sejumlah benda peninggalan sejarah dan monumen. Kharâb berarti “penghancuran,” tetapi kata ini juga bermakna peruntuhan.”
Memang, kantong-kantong tradisi klasik masih ada, dan hendak dibangun kembali oleh umat Islam, tetapi mereka tidak diperkenankan membangunnya kembali, sehingga yang tersisa hanyalah reruntuhan dan puing-puing bangunan.
Tidak ada lagi orang yang mengetahui lokasi kuburan para sahabat. Di Gunung Uhud dekat Madinah, kita bisa menyaksikan puing-puing bangunan yang awalnya merupakan makam yang dilengkapi dengan kubah dan hiasan-hiasan indah. Dengan makam yang terlihat jelas, bangunan suci itu mengenang para sahabat yang gugur bersama Hamzah di Gunung Uhud.
Kini, hanya ada reruntuhan dinding yang diabaikan oleh para pengunjung.  Demikian pula halnya, sudah tidak ada lagi bekas-bekas yang menunjukkan makam para syuhada Badar. Juga, tidak ada lagi tanda kuburan istri Nabi, Khadîjah al-Kubrâ di Jannat al-Mu’ala, Mekah.
Di Jannat al-Baqî’ (permakaman yang bersebelahan dengan makam dan Masjid Nabi di Madinah), makam ‘Utsmân, ‘Â’isyah dan sejumlah sahabat telah dipelihara oleh penguasa ‘Utsmani hingga awal abad ke-20, namun jejak-jejaknya kini telah dihilangkan. Hal itu merupakan pengrusakan fisik terhadap peradaban Islam yang ada sejak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tinggal di Yatsrib.
makam-nabi2Dengan perlahan-lahan dan diam-diam, para pengikut sekte Wahhabi telah melenyapkan semua hal yang terkait dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Islam tradisional, sehingga saat ini nyaris tak tersisa. Di samping Ka’bah di Mekah al-Mukarramah terdapat Maqâm Ibrâhîm, yang memuat jejak kaki Nabi Ibrâhîm ketika beliau membangun Ka’bah. AllahAzza wa Jalla berfirman:
“Dan ingatlah ketika Kami menjadikan Baitullah sebagai tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian Maqâm Ibrâhîm sebagai tempat shalat.” (QS al-Baqarah 2:125)
Meskipun demikian, otoritas keagamaan Wahhabi atau salafi di Mekah pernah mencoba melenyapkan Maqâm Ibrâhim. Itu terjadi pada masa almarhum Syekh Mutawallî al-Sya’râwî dari Mesir yang memberi tahu Raja Faisal tentang rencana mereka, sehingga raja memerintahkan mereka agar membiarkan Maqâm Ibrâhîm di tempatnya semula.
Raja berdiri menentang mereka dalam persoalan serius itu, tetapi banyak kejadian serupa di mana beliau hampir mustahil menahan gelombang pengrusakan terhadap benda-benda peninggalan dan tradisi Islam. Hingga 1960-an, makam ayah Nabi di Madinah ditandai dengan tulisan di dinding sebuah rumah dekat Masjid Nabawi, tetapi tanda itu kini sudah lenyap.
m-nabawi1Di Masjid Nabawi, semua dinding dan tiang masjid awalnya dihiasi dengan puisi-puisi pujian terhadap Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Para pengikut aliran Wahhabi kemudian menghilangkan hiasan-hiasan itu, baik dengan mengganti dinding marmer itu, atau menghapusnya hingga tidak terlihat lagi hiasan puisi yang tersisa.
Satu-satunya hal yang tidak dapat mereka lenyapkan adalah tulisan di depan mimbar pada mihrab (tempat salat imam) yang berisi pujian kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallamdan 200 nama beliau. Pada tahun 1936, orang-orang Wahhabi bahkan berusaha memisahkan Masjid Nabawi dari makam Nabi, tetapi negara-negara Muslim bersatu menentang rencana tersebut dan berhasil menggagalkannya, sebuah keberhasilan yang sangat jarang terjadi.
Di depan gerbang menuju makam Nabi (al-muwâjihâh al-syarîfah), pada awalnya terdapat tulisan: Yâ Allâh! Yâ Muhammad!

Pengikut aliran Wahhabi kemudian menghapus huruf yâ’ dalam ungkapan Yâ Muhammad, sehingga hanya tersisa huruf alif, Â Muhammad, atau Muhammad saja.
Belakangan, mereka melangkah lebih jauh lagi dengan menempatkan kembali huruf yâ’ pada kata Yâ Muhammad, dan juga menambahkan titik di bawah huruf hâ’ sehingga menjadi huruf jim (ﺝ), dan menambahkan dua titik (di bawah huruf mîm) sehingga menjadi huruf yâ’. Dengan begitu, mereka telah mengubah nama Muhammad menjadi Majîd, salah satu asma Allah. Kini, tulisan tersebut menjadi: Yâ Allâh! Yâ Majîd! Persis seperti ketika melenyapkan makam para sahabat dan keluarga Nabi, mereka kini juga telah menghapus nama Nabi dari makamnya sendiri. Ini bertentangan dengan kenyataan bahwa Allah telah memuliakan Nabi saw. dengan menempatkan nama beliau bersanding dengan nama-Nya dalam kalimat syahadat, Lâ ilâha illâ Allâh, Muhammad Rasûl Allâh.
Khârab Yatsrib yang disebutkan 2 kali dalam hadits di atas telah terpenuhi.
Pertama, dari segi ideologi oleh Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhâb dan para pengikutnya. Dan kedua, dengan kerusakan fisik yang terus berlangsung terhadap sisa-sisa Islam tradisional. Pembangunan kembali Bayt al-Maqdis, yang hanya sekali disebut, juga sedang berlangsung.
Ungkapan ‘Umrân Bayt al-Maqdis berarti pembangunan kembali peninggalan-peninggalan klasik di Yerusalem, sementara ungkapan Kharâb Yatsrib berarti penghancuran terhadap cara-cara dan peninggalan klasik di kota Yatsrib
kilroywink
Kesaksian Penerjemah :
Saya hanya ingin menambahkan sedikit saja tentang kehancuran Kota Madinah, yang baru-baru saya saksikan secara langsung ketika mengunjungi kota Madinah Al-Munawwaroh 17-20 Juli 2005.
Itung-itung cerita ini sebagai oleh-oleh dari Madinah ya…Dari segi kemajuan tekhnologi tata ruang bangunan dan interior sebuah kota, saya menilai Madinah sangat cantik dan modern serta memiliki kemajuan yang sangat pesat sekali, terutama bangunan-bangunan diseputar Masjid Nabawi dan tempat-tempat sekitar radius 5-10 kilometer dari Masjid Nabawi.
Namun dari sudut pandang sejarah, kota ini seakan-akan tidak memiliki lagi latar belakang sejarah kegemilangan Islam di masa lalu. Secara pribadi saya amat sangat menyayangkan situs-situs sejarah banyak yang dihilangkan oleh pemerintah KSA yang berfaham Wahhabi, seakan-akan kota ini ingin dirubah seperti newyork atau ala singapura. Perubahan ini terjadi dimulai sejak era tahun 1990-an, dimana kebetulan tahun 1993 saya juga pernah mengunjungi kota ini selama 9 hari.
Perubahan yang terjadi dari hasil pengamatan saya adalah :
1. Pemakaman syuhada baqi, kalau al-baqi2dulu tahun 1993 kita masih bisa ziarah dan memandang ke makam baqi dengan hanya berdiri seperti halnya bila kita berdiri diluar tempat pemakaman umum di Indonesia.
Tapi perubahan yang sekarang adalah, pemakaman baqi tidak bisa dilihat atau diziarahi hanya dengan berdiri karena pemakaman itu sekarang sudah dikurung dengan tembok berlapis marmer setinggi kira-kira 6-10 meter tingginya, sehingga kalau kita mau berziarah dan melihat makam syuhada baqi harus menaiki anak tangga dulu sekitar 5 meter.
Disamping itu kalau dulu kita bebas berziarah kapan saja waktunya sesuai dengan keinginan kita, tapi sekarang tidak sembarang waktu bisa kita lakukan, kecuali antara pkl 07.00 sampai pkl.8.30 pagi waktu setempat. walaupun kita terlambat 5 menit saja, jangan berharap anda bisa menaiki anak tangga karena diujung anak tangga sudah di tutup pintu besi setinggi 3 meter-an, dan bilamana sudah pkl.08.30 anda masih saja berada di atas sana, askar2 kerajaan akan segera menarik-narik badan anda untuk segera keluar dari sana. Jadi memang sekarang sangat dibatasi ruang maupun waktu dalam menziarahi maqam baqi ini.
Dan yang mengenaskan saya adalah, dibawah tembok setinggi 6-10 meter itu sekarang sudah dibuat kios-kios kecil sebagai tempat usaha para pedagang menjajakan barang dagangannya.
Entahlah… mungkin 15-20 tahun kedepan Maqam baqi mungkin sudah tidak ada lagi dan areal pemakamannya sudah dijadikan gedung pasar yang modern. Menurut penilaian saya, penutupan areal pemakaman dengan tembok setinggi 6-10 meter saat ini hanya sebagai awal saja, dengan maksud supaya orang tidak lagi secara bebas berziarah kesana, sehingga lama-kelamaan orang akan lupa untuk berziarah ke maqam Baqi ini. Akhirnya setelah orang melupakan areal ini, generasi berikut tak ada lagi yang mengetahui dimana areal pemakaman baqi, selanjutnya mungkin akan dijadikan gedung pertokoan, siapa tahu…?
qiblatain2. Masjid Qiblatain, (masjid 2 kiblat), dulu tahun 1993 masjid ini memiliki 2 mimbar, satu menghadap Makkah, satu lagi menghadap Baytul Maqdis.Pada mimbar baytul maqdis tertulis dengan berbagai bahasa termasuk dalam bahasa indonesia, yang menceritakan bahwa mimbar ini sebelumnya digunakan sebagai mimbar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika shalat menghadap baqtul maqdis, namun setelah turun ayat (al-Isra..?) yang memerintahkan untuk merubah qiblat dari menghadap masjidil aqsha ke masjidil harom, RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpindah ke mimbar yang sekarang menghadap Masjidil harom (mimbar ke 2).Tapi sekarang ; mimbar yang menghadap Masjidil Aqso sudah dihilangkan sehingga tidak ada tanda lagi bahwa masjid ini memiliki 2 kiblat, sehingga sudah hilang nilai sejarahnya. “Masjid qiblatain” hanyalah tinggal sebuah nama saja, mimbarnya tinggal 1, sepantasnya namapun berubah menjadi Masjid Qiblat, karena mimbarnya hanya satu.
3. Parit (Khandaq) – yang pernah digunakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menghalau musuh dalam peperangan Khandaq atau Ahzab- pada tahun 1993 masih ada berupa gundukan tanah yang digali seperti lobang saluran air yang panjang, tapi kini Khandaq hanya tinggal nama, lokasinya sudah diuruk rata.
4. “Tanah basah” tempat dimana Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib terbunuh pada perang Uhud, sekarang sudah ditutup dengan aspal yang tebal dan dijadikan lokasi parkir kendaraan. Tapi anehnya, walupun sudah dilapisi dengan aspal, aspalnya tetap basah hingga sekarang walaupun sudah 14 abad terpanggang sinar matahari. Konon tanah ini tetap menangis selama-lamanya karena ditumpahi darah. Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib ra, adalah seorang yang sangat gagah berani di medan Uhud, dan mati syahid dibunuh oleh budak Hindun, isteri Abu Sufyan, dan ibu dari Muawiyyah.
peta-nabawi-seputar5. Kota Madinah sebetulnya memiliki sebuah sumur abadi seperti halnya sumur zam-zam di Makkah, perbedaannya kalau sumur zam-zam itu asalnya adalah peninggalan Nabi Ibrahim AS, ketika Siti Hajar istrinya mencarikan air untuk memberi minum putranya Nabi Ismail AS.
Tapi kalau di Madinah adalah peninggalan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang masih tetap mengeluarkan air hingga sekarang. Namanya adalah sumur “Tuflah”, lokasinya dipinggiran kota Madinah. Tuflah asal katanya berarti air ludah, konon kata kuncen penjaga sumur ini, sumur ini dibuat semasa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam perjalanan menuju kota Madinah, namun ketika itu kehabisan persediaan air.
Akhirnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan mu’jizatnya meludahi dengan air ludahnya sendiri suatu tempat di padang pasir yang gersang itu, dan saat itu juga tanah itu mengeluarkan air dan hingga sekarang dijadikan sebuah sumur yang airnya sangat jernih sejernih zam-zam, dan tetap mengalirkan air hingga sekarang. Saya mencoba minum dan berwudhu dari air sumur ini, memang terasa sangat nikmat bagaikan meminum air zam-zam.
Tapi sangat disayangkan, sumur ini sudah jelas sebagai peninggalan sejarah dimasa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tidak dilestarikan sama-sekali bahkan dibiarkan saja oleh Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia yang beraliran Wahhabi sehingga nampak kusam dan tidak terurus sama-sekali. Mungkinkah kaum Wahhabi tidak terlalu suka pada peninggalan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?
Kata kuncen penjaga, kebanyakan orang-orang yang mengunjungi sumur ini adalah orang-orang Ahlus-Sunnah yang mencintai Ahlul-Bayt, termasuk Anda, Anda dari Indonesia?, katanya…Tapi maaf, disini anda tidak boleh berlama-lama melancong, karena setiap 2 jam sekali ada patroli dari Askar kerajaan dan mata-matanya (spionase) yang mengawasi orang-orang yang berkunjung kesini. Saya khwatir anda ditangkap oleh tentara Wahhabi. Maka bila anda sudah minum dan berwudhu silakan anda segera pergi dari sini.
Wa min Allah at Tawfiq

Kisah Terciptanya Anjing di Surga


sebenarnya kenapa si anjing air liurnya najis & hewan terpintar dri hewan hewan lainnya?? nih ane kasih ceritanya ^^Ini terjadi sebelum masa malaikat dan iblis diperintahkan untuk sujud pada Adam as yang telah dihidupkan, yang ketika itu iblis menolak untuk sujud. Pada masa pra penciptaan Adam, Allah memerintahkan empat malaikat Muqarrabuun, yaitu Jibril, Mikail, Izrail dan Israfil, untuk mengumpulkan empat unsur fisik bahan penciptaan alam material/alam mulk (tanah, api, air dan udara) dari tempat-tempat tersuci, untuk dijadikan sebagai Adam as. Lalu Allah membentuk ‘adonan’ jasad Adam dalam posisi terlentang, masih berbentuk tanah.
Pada saat ini, karena belum ditiupkan ruh kepadanya, adonan berbentuk manusia ini belum hidup. Pada masa ini, sebagaimana adam adalah ‘prototipe’ manusia, semua hewan dan tumbuhan sudah ada ‘prototipe’nya pula di surga.
Melihat adonan tanah itu, Iblis membaca rencana Allah untuk menciptakan manusia. Dia demikian cemburu, dan didatangilah adonan tanah ini, dan iblis meludah kepadanya. Ludah iblis ini jatuh pada titik di mana ada pusar kita sekarang.
Karena hal ini, maka marahlah Allah (belum sampai murka, murkaNya ketika iblis menolak untuk sujud sehingga iblis dikutuk) kepada Iblis, dan diusir-Nya iblis dari ‘wilayah surga’, dan iblis tertahan di muka gerbang surga. Lalu ia mencari akal, bagaimana untuk memasuki surga kembali, karena iblis, dalam rencananya, harus menghasut kuda.
Ia menghasut raja burung di surga pada saat itu (berbentuk seperti merak, tapi jauh lebih indah), minta diselundupkan ke dalam surga. Raja burung itu memanggil hewan terindah di surga saat itu, yaitu Ular.
Ketika itu, ular masih hewan yang sangat indah dan memiliki empat kaki. Ular menyediakan mulutnya kepada iblis, dan masuklah ular kembali ke surga dengan iblis di dalam mulutnya, membawa iblis menemui kuda.
Iblis menghasut kuda dengan mengatakan, “Jika makhluk itu (Adam) tercipta, maka hingga akhir zaman keturunannya akan menduduki punggung keturunanmu.” Kuda sangat marah mendengar hal ini, dan larilah ia ke adonan tanah Adam tadi, untuk menginjak-injaknya.
Tapi pada saat kuda mendekat, Allah mengambil secuil tanah, pada bagian terkena ludah iblis tadi, dan dari tanah yang terkena ludah iblis tadi dijadikanlah seekor anjing. Anjing inilah mengusir kuda, dan ia, sesuai perintah Allah, menjaga adonan tanah Adam sampai dihidupkan-Nya.
Dari sini bisa dipahami, kenapa anjing adalah hewan yang paling setia pada manusia: karena ia tercipta dari ‘adonan tanah’ yang sama dengan Adam a.s., hanya sudah tercampur dengan ludah iblis.
Ini awal mula air liur anjing menjadi diharamkan. Demikian pula, ular ‘dikutuk’ membawa mulut yang beracun, karena menyediakan mulutnya sebagai tempat iblis menyelundup.
ular pun dikutuk dengan dibuang keempat kakinya menjadi melata dan lambat, dan dihilangkan predikatnya sebagai hewan terindah di surga yang pernah diciptakan.

Hancurnya Baghdad karena Pengkhianatan Penganut Syiah

Kejatuhan Baghdad dan Khalifah Abbasiyah pada abad ke 13 (1238), saat itu Khalifah Al Musta’shim sebagai Khalifah Abbasiyah, berbeda keyakinan dengan perdana menterinya sendiri, Wazir Al Alqamiy.
Khalifah seorang Sunni bermazhab Syafi’i, sedang Wazir seorang penganut Syiah. Si Wazir telah tahu bahwa pasukan tentara Mongol akan menyerang bagai topan atas kota Bagdad, yang didiami oleh jutaan kaum muslimin. Karena keculasan Wazir terhadap kekuasaan Khalifah, lalu ia bersiasat untuk berkhianat terhadap Islam, kekhalifahan dan rakyatnya , lalu ia tergesa gesa memberikan komando dan memberikan cuti kepada seluruh prajurit yang mempertahankan Baghdad.
Pada saat daulah Baghdad lengah di segala pertahanan di seluruh penjuru, serbuan Tartar datang dengan dashatnya , tidak ada satupun kekuatan yang membendung pasukan Tartar.

Khalifah dan seluruh keluarganya ditangkap dan dibunuh. Mulanya Wazir Al Alqamiy dibiarkan hidup, tetapi setelah negeri dihancurkan oleh prajurit Mongol dan Tartar yang menang itu, kota Baghdad hancur menjadi puing dan lebih dari satu juta orang tewas terbunuh, bergelimpangan bangkai jenazah, dan air sungai Dajlah yang mengalir ditengah kota menjadi hitam akibat bekas tinta yang mengalir dari hancurnya jutaan buku buku ilmu pengetahuan Islam yang dihanyutkan ke sungai itu.
Akhirnya penghianat Al qamiy sendiripun dibunuh oleh Houlako Khan. Dengan terus terang Houlako mengatakan bahwa orang semacam Wazir itu tidak ada gunanya buat hidup. Khalifahnya sendiri dijualnya dan pintu kotanya dibukanya dan musuh dipersilahkan masuk dengan harapan dia akan “terpakai” oleh penguasa yang baru. Houlako Khan mengatakan bahwa orang semacam Wazir ini tidak ada gunanya dilindungi.

Begitulah jiwa penghianat ini yang lebih menghormati dan bangga dengan kedekatan terhadap musuhnya di banding Kaum Muslim yang beriman, mereka rela korbankan Islam demi kejayaan program musuhnya asalkan keduniaan mereka tercukupi oleh kekuatan musuh yang juga hanya kekuatan makhluk. Dan begitulah akhir dari penghianat, di dunia tak dapat apa apa dan di akherat akan mendapatkan azab yang luar biasa dari Allah SWT, wallahu Alam
Buya Hamka

Mahdiisme Yahudi: Selubung Imperialisme Bangsa Khazar?

Oleh: Henry Makow Ph.D.

lionel-rothschildKartun ini menggambarkan penguasa Eropa – penguasa sebenarnya dewasa ini – pemimpin-pemimpin Eropa membungkuk dihadapan Lionel Rothschild yang bertahta di atas singgasananya berupa hipotek, pinjaman dan uang tunai. Sesungguhnya keadaan tersebut adalah realitas hari ini yang merupakan pencapaian mimpi kuno Yahudi berupa Tata Dunia Baru atau the New World Order – sebuah Utopia Yahudi – di mana menurut mimpi mereka semua orang selain Yahudi di planet bumi ini akan sujud dan menyembah orang-orang Yahudi, yang merupakan penguasa baru di  dunia. Memang Rothschild dikenal sebagai “raja daripada segala raja.” (Michael Collins Piper- The New Babylon)

Mahdiisme atau Mesianisme Yahudi menggerakkan kejadian-kejadian terkini dalam pencapaian Tata Dunia Baru atau NWO pada umumnya. Sebenarnya visi Zionis jauh lebih besar daripada hanya sebuah tanah air Yahudi.
Ideologi di belakang Tata Dunia Baru (the New World Order) mungkin Mahdiisme atau Mesianisme Yahudi yang beranggapan bahwa Tuhan telah memilih “Raja orang Yahudi” untuk memerintah bangsa-bangsa di dunia. Mahdi atau Mesias ini atau anti-Kristus, akan dipilih dari jajaran keluarga Rothschild.
Penjelasan ini didukung dalam sebuah buku langka, sebuah buku  yang diberangus berjudul “Elijah, Rothschilds and the Ark of the Covenant” ditulis oleh Tom Crotser & Yeremia Patrick (Restorasi Press, 1984.)
The book details the Rothschilds quest for and discovery of the Ark of the Covenant, a gold-covered box built by Moses after the Exodus to hold  Aaron’s Rod and the original Ten Commandment tablets. Apparently the Rothschilds intend to place this in Salomon’s Temple in Jerusalem to legitimize their claim to be “the Messiah.”
Buku tersebut merinci mengenai pencarian Rothschild dalam menemukan Tabut Perjanjian (the Ark of the Covenant), sebuah kotak yang tertutup emas dibuat oleh Musa setelah Exodus untuk menahan Harun Rod dan catatan asli mengenai Sepuluh Perintah Tuhan. Rupanya Rothschild berniat untuk menyimpannya di Kuil Sulaeman di Yerusalem dalam rangka melegitimasi klaim mereka sebagai “Mahdi” atau “Mesias”.
mahdiisme-yahudi
(Rothschilds and Israeli leaders study model of Rothschild sponsored Israeli Supreme Court, destined to be World Court.)
Visi aneh ini berakar dalam ramalan Alkitab yang mendorong terjadinya peristiwa-peristiwa ekonomi dan politik dewasa ini. Visi Zionis jauh lebih besar daripada hanya sebuah tanah air Yahudi.
“Keyakinan Mesianik menjanjikan kepada orang Yahudi pembentukan kekuasaan yang bersifat global dari Palestina di mana semua bangsa di dunia akan memberikan penghormatan kepada mereka,” demikian menurut penulis. (halaman 29)
“Zaman kemuliaan ini hanya dapat dipengaruhi oleh seorang pria, keturunan dari Keluarga Daud (House of David)” yang akan memimpin orang-orang Yahudi untuk menegakkan “kebenaran” dan “regenerasi” umat manusia.
Menurut Talmud, Mahdi atau Mesias ini berasal dari keturunan Daud yang akan menggiring  semua bangsa-bangsa kafir di bawah penaklukan dan negara Israel akan menjadi kekuatan dunia.
perangko-israel
Kalischer celebrated on an Israeli stamp
Dengan meringkas Talmud, Rabbi Michael Higger menulis bahwa: “Semua harta kekayaan dan sumber daya alam dunia akhirnya akan dimiliki oleh orang yang benar.” Hal ini, katanya, akan sesuai dengan ramalan Yesaya: “In her gain and her hire shall be holiness to the Lord; it shall be not treasured nor laid out, for her gain shall be for them that dwell before the Lord, to eat their fill and for stately clothing.” ( The Jewish Utopia, 1932)
Jelas, sebagian besar orang Yahudi tidak diberitahu tentang Mahdiisme atau Mesianisme Yahudi ini, cara yang semakin mudah untuk memanipulasi mereka.
Pembuat Mahdi atau Mesiah
Keluarga Rothschild memandang diri mereka berperan sebagai fasilitator Mahdi atau Mesias, jika tidak Mahdi atau Mesias itu sendiri.
anselmus-meyer-rothschild
Anselmus Meyer Rothschild
Pada awal 1836, Anselmus Meyer Rothschild menerima surat dari seorang rabbi, Hirsch Kalischer yang mengungkapkan mengenai rencana istimewa sbb:
“Jangan ada seorangpun yang membayangkan bahwa Mahdi atau Mesias akan muncul tiba-tiba di tengah mukjizat dan keajaiban dengan memimpin bangsa Israel atas warisan kuno mereka. Awal penyelamatan akan terjadi dengan cara alami, yaitu oleh keinginan orang-orang Yahudi untuk menetap di Palestina serta kesediaan bangsa-bangsa untuk membantu mereka dalam melakukan pekerjaan ini.”
Ketika kita menganggap bahwa Holokos (Holocaust ) adalah penting dalam rangka  pembentukan Israel, Mahdiisme atau Mesianisme memberikan putaran sejarah modern yang sama sekali baru. Holokos mungkin adalah bagian dari rencana langkah-demi-langkah dalam rangka mendatangkan Mahdi atau Mesias Yahudi dengan memanggil orang Yahudi untuk membangun Israel.
Kalischer melanjutkan dengan mengatakan bahwa setelah orang Yahudi kembali ke Palestina, dan Yerusalem telah dibangun kembali, dan Kuil didirikan kembali, “maka Tuhan akan menunjukkan kepada mereka semua keajaiban sesuai dengan deskripsi yang telah diberikan oleh para nabi dan orang bijak … Tuhan akan mengirimkan nabi-Nya dan menyelamatkan raja.”

duit-israel
Edmund de Rothschild, on Israel 500 shekel note
Albert Cohen, guru Edmund de Rothschild, berbagi pandangan dengan Kalischer dan mengilhamkannya kepada muridnya. Akibatnya Edmund de Rothschild mendanai penjajahan Yahudi di Palestina pada abad ke-19.
Edmund de Rothschild merekayasa Peristiwa Dreyfus (Dreyfus Affair ) yang terkenal itu untuk menciptakan anti-Semitisme dan memaksa orang Yahudi untuk mendukung Israel sebagai tempat pengungsian.
Ia mendirikan administratur sendiri di Palestina, memutuskan apa yang akan tumbuh dan membeli semua produk dengan harga mati. Antara 1887 dan 1899, ia melakukan tiga perjalanan ke banyak pemukimannya yang sangat luas sekali.
Kesimpulan
edmund-de-rothschild
Edmund de Rothschild
adolf-hitler1
Adolf Hitler
Edmund de Rothschild sedang memainkan peran dalam sebuah drama yang lebih besar yang akan melihat penggantinya yang pada akhirnya akan menjadi anti-Kristus. Hal ini mengharuskan orang-orang Yahudi kembali ke Palestina, dan diperlukan sebuah pogrom atau genosida besar-besaran – (pembunuhan massal yang terorganisir, yang terutama sekali dilakukan oleh Yahudi) yang dirorganisir Rothschild di Eropa. (lihat:“Hitler was a Godsend for Israel”)
Penulis Protokol Orang-orang Bijak Zion (The Protocols of the Elders of Zion ) berulang kali mengacu pada penaklukan dunia berkenaan dengan kalimat “ketika kita telah datang ke dalam kerajaan kami.” Saya yakin dia adalah seorang keturunan Rothschild.
Mahdiisme atau Mesianisme Yahudi membuat peristiwa sejarah dan kejadian-kejadian dewasa ini ke dalam perspektif baru. Melalui utang, sindikat Rothschild menundukkan negara-negara di dunia sesuai dengan kehendak mereka.
Melalui “Arab Spring” dan penghancuran Libya serta Suriah, maka para penyabot masuk ke dalam barisan Illuminati. Akhirnya Iran akan diantarkan masuk untuk mengikuti gelanggang perang yang diciptakan Rothschild, dimana Iran akan melawan negara-negara anggota NATO dan mungkin Rusia serta Cina yang juga merupakan negara-negara pelindungnya.
Sayangnya, “Mesias” atau “Mahdi” Yahudi yang akan muncul dari kekacauan ini tidak akan membebaskan dunia. Melainkan ia akan menghukum umat manusia dan masuk ke dalam era penderitaan dan kegelapan.
——
 
Thanks to V and Mark for the book.