Quote:
Ternyata
tak selamanya ilmuwan itu menjadi "orang suci" di dunia ilmu
pengetahuan/sains, mereka tdk selamanya menjunjung tinggi metode ilmiah
dlm mencari kebenaran sains. Berbagai kasus tipuan (hoax) dlm sains
kerap muncul dr dulu hingga sekarang, di antaranya yg cukup menyita
perhatian publik dipaparkan di bawah ini.
Quote:
1. Manusia Piltdown
Pd
thn 1912 ketika Charles Dawson, seorg arkeolog amatir asal Inggris
menemukan tulang kepala, gigi & rahang di sebuah lubang penggalian
di Piltdown, Sussex, Inggris. Tengkorak Manusia Piltdown ini tampak spt
setengah manusia & setengah kera. Dawson mengklaim telah menemukan
rantai yg hilang (missing link) antara manusia & kera, dia menamai
temuannya Eoanthropus dawsoni. 40 tahun kemudian para ilmuwan, lewat
pengujian modern, dapat membuktikan bhw tengkorak temuan Dawson umurnya
hanya beberapa ratus tahun, & tulang rahangnya dr orang utan,
sementara giginya dr gajah & kuda nil. (TS: man = monkey ) |
Quote:
2. Layangan Listrik Benjamin Franklin
Pd
19 Oktober 1752, Pennsylvania Gazette mempublikasikan gambaran singkat
dr eksperimen yg baru saja dilakukan Benjamin Franklin. Menurut berita
tersebut, Franklin telah menerbangkan sebuah layang-layang dlm badai
petir, menyebabkan listrik merambat melaui benang & memuati sebuah
kunci yg terikat di bawahnya. Eksperimen ini utk menunjukkan bhw petir
a/ sebuah bentuk dr listrik. Layang-layang listrik Franklin menjadi
eksperimen paling terkenal di abad ke-18, menjadikan Franklin tersohor
di Eropa & AS. Namun, beberapa ahli sejarah berpendapat, kemungkinan
eksperimen tersebut tdk pernah terjadi. Pasalnya, mereka kekurangan
informasi yg rinci mengenai eksperimen tsb. Tdk diketahui scr pasti
kapan eksperimen itu dilakukan. Franklin juga tak pernah menulis laporan
resmi mengenai hal ini. Satu-satunya saksi mata a/ anak laki-lakinya,
namun tak pernah mengungkapkan kejadian penting tsb. Apalagi eksperimen
semacam ini sangatlah berbahaya, bahkan bisa berakibat fatal, Franklin
sendiri mengetahui hal itu. (TS: apa ga mati tuh kena petir? ) |
Quote:
3. Raksasa dari Cardiff
Pd
Oktober 1869, mayat membatu setinggi 10 kaki berhasil digali dr sebuah
lahan pertanian di Cardiff, New York. Raksasa Cardiff ini kemudian jadi
berita besar, dikatakan sbg penemuan geologis terbesar saat itu, &
banyak dikunjungi warga Amerika Serikat, mereka rela membayar 25 sen utk
menyaksikan manusia raksasa tsb. Namun pd awal thn 1870, terungkap bhw
penemuan itu hanyalah tipuan. Raksasa Cardiff a/ sebuah patung hasil
kreasi George Hull, terbuat dr bongkahan gipsum yg dibentuk menyerupai
manusia setinggi 10 kaki & dikubur di sebuah ladang di Cardiff,
kemudian direkayasa agar ”ditemukan” oleh seorg pekerja. (TS: ) |
Quote:
4. Putri Duyung dari Fiji
Juli
1842, seorg berkebangsaan Inggris, Dr. J. Griffin, anggota British
Lyceum of Natural History, tiba di Kota New York & membawa seekor
ikan duyung yg diduga terdampar di Kepulauan Fiji, Pasifik Selatan. Dlm
sebuah pertunjukan di American Museum, ikan duyung Fiji pun
dipertontonkan, sosoknya jauh dr gambaran seorg wanita cantik, melainkan
bangkai kering seekor kera berbadan ikan. Dr penelitian museum tsb,
ternyata ikan duyung Fiji a/ tipuan belaka, yg sesungguhnya a/ bangkai
kera yg dimumi melalui teknik taksidermi (ilmu mengeringkan bangkai
binatang). Dgn cara dijahit kedua spesies itu disatukan membentuk putri
duyung, dimana bagian atas kera & ke bawah tubuh ikan. Putri duyung
Fiji dibuat sekitar tahun 1810 oleh nelayan Jepang utk keperluan upacara
keagamaan, sekaligus seni tradisional nelayan Jepang. (TS: kepikiran
banget ya gan, disambung! ) |
Quote:
5. Archaeoraptor
Archaeoraptor
liaoningensis pertama kali dipublikasikan dlm majalah National
Geographic 1999. Melalui sebuah artikel yg ditulis Christopher Sloan,
fosil ini dinyatakan sbg mata rantai yg hilang antara burung &
dinosaurus theropod, & benar-benar bisa terbang. Sebelum National
Geographic mempublikasikan, telah banyak yg meragukan keotentikan fosil
ini. Tak pelak menjadi skandal ketika sebuah studi sains membuktikan
fosil dr Cina ini a/ palsu, krn dibentuk dr bagian-bagian fosil dgn
spesies yg berbeda. Zonghe Zhou, seorg paleontolog Cina, menemukan
kepala & badan bagian atas milik spesimen fosil burung primitif
Yanornis, bagian ekor milik Microraptor, sedangkan tungkai & telapak
kaki milik hewan yg belum diketahui. (TS: NG aja pernah ketipu gan ) |
Quote:
6. Turk, Robot Pecatur
Turk
mekanis atau robot pecatur a/ mesin permainan catur yg dirancang &
ditemukan pada 1770 oleh Wolfgang von Kempelen seorg insinyur Hongaria.
Mesin ini sepertinya mampu bermain catur melawan manusia. Selama hampir
84 tahun Turk mengelilingi Eropa & Amerika Serikat utk menunjukkan
kemampuannya mengalahkan lawan-lawannya, tak kurang dari negarawan
sekelas Napoleon Bonaparte & Benjamin Frankin bertekuk lutut
mengakui kehebatan pecatur robot ini. Kebohongan mulai terungkap pada
1820-an ketika Edgar Allan Poe berhasil membuktikan bhw seorg master
catur bertubuh kecil telah disembunyikan sbg operator di dlm mesin catur
tsb. (TS: kok jd kek filmnya Warkop-DKI ya gan ) |
Quote:
7. Pohon Upas
Sebuah
berita dipublikasikan dlm London Magazine pd 1783 oleh seorg ahli bedah
Belanda bernama Foersch. Ia menyebutkan keberadaan sebuah pohon di
Pulau Jawa yg sangat beracun & dapat membunuh apapun dlm radius 15
mil. Pd mulanya hny sebuah legenda. Pd 1791 Erasmus Darwin menulisnya
dlm catatan sebuah puisi, ”Ada sebuah pohon beracun di Pulau Jawa, lewat
perantaraan udara telah memusnahkan desa tsb. Dlm daerah 12 atau 14 mil
permukaan tanah jadi gersang & berbatu, di sana sini dipenuhi
tengkorak manusia & binatang.” Pohon upas memang ada di Indonesia.
Walaupun tak berpotensi mematikan spt disebutkan dlm legenda, getah
pohon ini memang mengandung racun, oleh penduduk setempat digunakan
sebagai senjata pd ujung anak panah. (TS: indonesia!! *yayy..* ) |
Quote:
8. Hilangnya Gen Pirang
Isu
hilangnya gen rambut pirang scr periodik muncul sejak 1865, versi
terbaru muncul lagi pada 2002, ketika BBC & media lain melaporkan,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) & para pakar menyatakan, org yg
berambut pirang akan punah pd tahun 2202. Klaim ini berdasarkan pd
interpretasi sifat resesif dlm ilmu genetika. Namun WHO membantah lewat
laporannya di The New York Time, lembaga ini tak memiliki pengetahuan
tentang studi ini, kemudian WHO scr resmi mengkonfirmasi bhw cerita ini
bohong.
No comments:
Post a Comment