Monday, June 11, 2012

Asal Mula Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Kebanyakan buku-buku di pelajaran sejarah sekolah mengatakan bahwa asal nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan yaitu daerah di hulu sungai Mekong dan sungai Salwin yang sekarang terletak di dataran Cina Selatan dan Vietnam. Mereka menyebar ke Indonesia melalui dua jalur: jalur Barat dan jalur Timur. Jalur Barat melewati semenanjung Malaka kemudian ke Pulau Sumatra dan lalu menyebar ke Indonesia. Jalur Timur dari Laut Cina Selatan ke Filipina kemudian ke Selat Makasar dan kemudian menyebar ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dari penyebaran hasil kebudayaan prasejarah seperti beliung persegi dan dan kapak lonjong. Berdasarkan penyebaran beliung persegi dari Yunan ke Vietnam ke Thailand ke Malaka ke Sumatra ke Jawa ke Bali ke Nusa Tenggara. Berdasarkan penyebaran kapak lonjong dari Yunan ke Laut Cina Selatan ke Filipina ke Kalimantan ke Sulawesi ke Maluku ke Papua. Nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari Yunan datang ke Indonesia dengan menggunakan perahu bercadik. Mereka datang secara bergelombang. Kedatangan mereka dibedakan menjadi 2 gelombang yaitu:
a. Gelombang pertama sekitar tahun 2500 SM yang disebut bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)
b. Gelombang kedua sekitar tahun 500 SM yang disebut bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)
Masa Interglasial artinya masa antarjaman es memungkinkan terjadi emigrasi dari daratan Asia ke Indonesia. Bangsa Melanesia atau Papua Melanesia setelah melalui kepulauan-kepulauan beremigrasi ke Indonesia bagian Timur. Sedangkan bangsa Melayu atau Austronesia melalui semenanjung Malaya dan kepulauan lain beremigrasi ke Indonesia bagian Barat.
Keturunan Papua Melanesoida memiliki ciri-ciri badan kulit kehitam-hitaman, rambut keriting, badan kekar, mulut lebar dan hidung tidak mancung. Sedangkan keturunan Austronesia memiliki ciri-ciri badan kulit sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, mulut dan hidung sedang.
Bangsa Austronesia dibedakan atas Austroasia dan Austronesia. Austroasia masih tinggal di daratan Asia seperti bangsa Khmer di Kamboja, bangsa Malaysia di semenanjung Malaya. Sedangkan bangsa Austronesia telah menyebar ke kepulauan, misalnya bangsa Indonesia dan Filipina.
Salah satu cabang keturunan bangsa Austronesia adalah bangsa Melayu yang berdasarkan masa kedatangannya dapat dibedakan menjadi Proto Melayu dan Deutro Melayu. Pembedaan tersebut didasarkan pendapt bahwa Proto Melayu yang datang pertama kali di Indonesia. Waktu bangsa Hindu datang, ada sebagian yang tidak bersedia menerima kebudayaan Hindu, lalu mereka menyingkir ke daerah pedalaman dan merupakan bangsa Melayu Tua. Sedangkan yang mau menerima kebudayaan Hindu dan tetap tinggal di daerah pantai merupakan bangsa Melayu Muda. Contoh bangsa Melayu Tua antara lain adalah suku Batak di Sumatra, suku Dayak di Kalimantan, suku Toraja di Sulawesi. Sedangkan dari Melayu Muda antara lain adalah suku Minangkabau di Sumatra, suku Jawa, dan suku Bugis di Sulawesi.
Adanya hubungan yang makin lancar antara daerah pedalaman dengan daerah pantai menyebabkan perbedaan antara kedua bangsa Melayu itu makin tipis. Lebih-lebih makin tebalnya rasa kesatuan sebagai bangsa, perbedaan itu makin tidak dirasakan.
Bangsa Papua Melanesia dan Austronesia itulah yang sekarang menurunkan bangsa Indonesia asli agar dapat dibedakan dengan bangsa lain yang dianggap asing. Tetapi perbedaan asli dengan asing sekarang juga tidak terlalu dipertentangkan karena manusia di dunia merasa sesama makhluk.
Dalam jaman prasejarah Indonesia juga telah mengenal kebudayaan rohani atau spiritual yang tinggi. Menurut penyelidikan bangsa Indonesia telah memiliki 10 kebudayaan rohani sebelum kedatangan bangsa Hindu. Penelitian yang dilakukan sarjana purbakala Dr. Brandes menyatakan bahwa ke-10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia ini telah ada menjelang masuknya pengaruh Hindu-Budha atau menjelang kehidupan masyarakat Indonesia mengenak tulisan. Sehingga dalam menerima pengaruh dari luar tidak diterima begitu saja melainkan disesuaikan dengan kepribadian bangsa Indonesia. Ke-10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia adalah
1. Seni Wayang
2. Seni Gamelan
3. Bentuk Metrik
4. Seni Batik
5. Memandai Logam
6. Sistem alat tukar (mata uang) dalam perdagangan
7. Pengetahuan Berlayar
8. Pengetahuan Astronomi
9. Bertani dan Irigasi
10. Susunan Pemerintahan
11. Sistem macapat
Macapat artinya tata cara yang didasarkan pada jumlah empat. Pusat pemerintahan letaknya di tengah wilayah yang dikuasai. Di pusat yang demikian terdapat alun-alun atau tanah lapang. Di empat penjuru alun-alun itu terdapat bangunan yang penting seperti keraton, tempat pemujaan, pasar, dan penjara. Susunan demikian masih banyak dijumpai pada kota-kota lama.
Saya mencoba untuk menghadirkan wacana baru mengingat teori di atas kurang dapat menjelaskan bagaimana permulaan perkembangan masa sejarah atau mulai dikenalnya tulisan oleh bangsa Indonesia. Disebutkan bahwa ada 10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia sebelum adanya pengaruh Hindu atau dapat dikatakan sebelum dikenalnya tulisan oleh bangsa Indonesia. Hal ini jelas tidak mungkin karena beberapa unsur pokok kebudayaan asli Indonesia tersebut memerlukan tulisan untuk diimplementasi yaitu pengetahuan astronomi dan sistem alat tukar (mata uang) dalam perdagangan. Kita tahu bahwa bangsa kita memasuki jaman sejarah atau mulai mengenal tulisan meninggalkan jaman prasejarah atau tidak mengenal tulisan yaitu pada abad ke-5 Masehi. Hal ini dibuktikan oleh prasasti tertua Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur berupa Yupa. Sudah barang tentu bangsa Indonesia sudah mengenal tulisan tidak jauh sebelum dibuatnya prasasti Yupa tersebut. Berdasarkan prasasti Yupa tersebut tulisan yang pertama kali dikenal oleh bangsa Indonesia adalah huruf Pallawa dan bahasa yang pertama kali dipakai oleh bangsa Indonesia adalah bahasa Sansekerta. Kedua produk kebudayaan tersebut diketahui secara luas berasal dari India yang beragama Hindu. Ini dapat diartikan bahwa bangsa Hindu telah memiliki pengaruh sebelum bangsa Indonesia memasuki jaman sejarah. Jika bangsa Indonesia memasuki jaman sejarah pada abad ke-5 maka dimungkinkan bahwa bangsa Hindu telah berhubungan dengan bangsa Indonesia pada abad ke-4 Masehi. Atau lebih ekstrem lagi bahwa gelombang kedua nenek moyang bangsa Indonesia yang disebut sebagai Deutro Melayu tidak berasal dari Yunan melainkan dari India. Hal ini dibuktikan dengan warna kulit bangsa Indonesia yang lebih identik dengan bangsa India ketimbang bangsa Cina dan kedua bentuk mata bangsa Indonesia lebih identik dengan bangsa India ketimbang bangsa Cina. Mengapa bangsa India beremigrasi ke Indonesia? Karena bangsa asli India yang disebut bangsa Dravida terhimpit oleh desakan bangsa Arya di Utara yang berasal dari daerah Kaukasus. Jadi sebenarnya ada 3 bangsa yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia yaitu Austronesia, Melanesia dan Indic.
Dalam buku-buku juga menurut saya terdapat kesalahan memberi nama bangsa nenek moyang kita yang berasal dari Yunan. Nenek moyang kita yang berasal dari Yunan disebut sebagai bangsa Austronesia oleh buku-buku sekolah. Padahal menurut arti kata-katanya Austro berarti Selatan dan Nesos berarti Pulau. Austronesia berarti pulau-pulau yang berada di daerah Selatan daratan Asia meliputi daerah-daerah yang membentang antara Madagaskar (sebelah Barat) hingga Pulau Paskah (sebelah Utara) dan Selandia Baru (sebelah Selatan) serta kepulauan Oceania (sebelah Timur). Pendaerahan ini dikhususkan terutama pada Australia sehingga Austronesia merupakan bangsa asli Australia yaitu suku Aborigin yang disebut sebagai ras Austroloid. Sedangkan nenek moyang kita yang berasal dari Yunan tepatnya Cina Selatan disebut sebagai bangsa Mongoloid yang ketika memasuki daerah Asia Tenggara disebut sebagai bangsa Melayu (Malayan Mongoloid). Jadi sebenarnya ada 3 bangsa yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia yaitu Mongoloid, Melanesia dan Indic.

No comments:

Post a Comment