Tuesday, June 12, 2012

Nyanyian Sendu Benteng Somba Opu

Pernah dihancurkan VOC, kini reruntuhan Benteng Somba Opu justru tergusur oleh sebuah proyek rekreasi.
William Wallace, ilmuwan Inggris yang legendaris itu, pernah menyebut Benteng Somba Opu adalah benteng terkuat di Nusantara. Terletak di Jalan Daeng Tata, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, sekitar enam kilometer sebelah selatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, komplek benteng berbentuk segi empat ini berdiri di atas lahan seluas 1.500 hektar.
Sempat ramai dikunjungi para pedagang Asia dan Eropa–karena kawasan ini memang pernah menjadi pusat perdagangan dunia, benteng ini dikuasai oleh serikat dagang dari Belanda, VOC, 24 Juni 1669 dan kemudian dihancurkan.
Jadi, benteng Somba Opu sekarang ini lebih tepat disebut sebagai bekas reruntuhan namun tetap terlihat betapa kokoh arsitekturnya. Sayangnya, saksi sejarah kegigihan Sultan Hasanuddin serta rakyatnya mempertahankan kedaulatan negerinya, segera tergusur. Sebagian areal dari komplek situs bersejarah ini akan diratakan dengan tanah dan di atasnya akan dibangun proyek rekreasi yang dinamakan Gowa Discovery Park.
Tempo Interaktif melaporkan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 17 Tahun 2010 yang menyetujui nota kesepahaman pemerintah dengan PT Mirah Megah Wisata milik Zaenal Tayeb mengenai pembangunan dan pengelolaan Somba Opu. Peletakan batu pertama dilakukan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pada 18 Oktober lalu.
Saya sendiri sempat mengunjungi Benteng Somba Opu akhir pekan lalu: Proyek ini sendiri memang sudah dimulai. Areal Somba Opu yang terkena proyek ini berada persis di belakang Anjungan Tana Toraja. Terlihat dari sejumlah traktor, alat berat dan truk-truk di lokasi proyek. Beberapa tiang-tiang baru sudah mulai berdiri.
Keputusan ini memicu protes publik setempat. Mulai dari penggiat budaya, arkeolog hingga blogger dan komunitas online menyatakan keprihatinannya soal rencana pembangunan ini.

No comments:

Post a Comment