1. The Aversion Project di Afrika Selatan
Tentara apartheid Afrika Selatan memaksa para lesbian kulit putih dan
tentara gay untuk menjalani operasi ‘ganti kelamin’ pada tahun 1970 dan
1980-an, dan banyak dilaporkan adanya “pengebirian kimia”, sengatan
listrik, dan percobaan medis yang tidak wajar. Meskipun jumlah objek
yang tepat tidak diketahui, namun para ahli bedah mantan tentara
apartheid memperkirakan bahwa operasi sebanyak 900 ‘pergantian alat
kelamin’ yang dipaksakan, mungkin telah dilakukan antara tahun 1971 dan
1989 di rumah sakit militer, sebagai bagian dari program rahasia untuk
membasmi prilaku homoseksualitas di masyarakat. Kebiasaan homoseksual
yang tidak bisa ‘disembuhkan’ dengan obat-obatan, shock terapi , terapi
hormon, dan lain-lain harus menjalani operasi ganti kelamin ini.
Sebagian besar korban tampaknya masih sangat muda.
2. MKlutra Project
Proyek MKULTRA atau MK-ULTRA adalah nama kode untuk program “kendali
pikiran” oleh CIA, yang dijalankan oleh Kantor Intelijen Ilmiah, yang
dimulai pada awal 1950-an dan terus-menerus setidaknya sampai akhir
1960-an. Ada banyak ditemukan bukti bahwa proyek tersebut telah terlibat
penggunaan berbagai jenis obat-obatan secara diam-diam, serta
menggunakan metodologi yang lain untuk memanipulasi kondisi mental
setiap individu dan untuk mengubah fungsi otaknya.
Percobaan ini yaitu pemberian LSD kepada karyawan CIA, personil
militer, dokter, agen pemerintah lainnya, pelacur, pasien sakit jiwa,
dan anggota masyarakat umum untuk mempelajari reaksi mereka. LSD dan
obat lain yang biasanya diberikan tanpa sepengetahuan subjek dan tanpa
informasi akurat pada pasien yang merupakan suatu pelanggaran terhadap
Kode Etik Nuremberg bahwa AS setuju untuk mengikuti Kode Etik tersebut
setelah Perang Dunia II. Pada suatu Operasi Midnight Climax, CIA
mengkondisikan beberapa rumah pelacuran untuk mendapatkan beberapa pria
yang tanpa malu-malu menceritakan tetang pengalamannya disitu.
3. Project “4.1″
Proyek 4.1 adalah sebutan untuk sebuah penelitian medis yang dilakukan
oleh Amerika Serikat pada warga Kepulauan Marshall yang terkena dampak
dari kebocoran radioaktif 1 Maret 1954 dari uji Nuklir Bravo Castle di
Bikini Atoll, yang memiliki akibat tak terduga. Untuk dekade pertama
setelah pengujian, efek yang timbul adalah: keguguran dan tidak subur
pada kalangan wanita , Anak-anak mulai menderita kanker tiroid (karena
paparan radioiodines), dan hampir sepertiga dari mereka menderita
neoplasma.
4. Monster Study
Monster study adalah percobaan kegagapan bicara pada 22 anak-anak yatim
di Davenport, Iowa, pada tahun 1939 yang dilakukan oleh Wendell Johnson
di University of Iowa. Johnson memilih salah satu dari mahasiswa
pascasarjana, Mary Tudor, untuk melakukan percobaan dan penelitiannya.
Setelah menempatkan anak-anak dalam kelompok kontrol dan eksperimen,
Tudor memberikan terapi bicara positif pada setengah dari anak-anak
yaitu memuji kelancaran bicara mereka dan lain-lain. Sedangkan
setengahnya lagi diterapi dengan berbicara negatif yaitu meremehkan
anak-anak itu pada ketidaksempurnaan berbicara dan memberitahu mereka
mereka bahwa mereka bodoh. Banyak dari anak-anak yatim piatu yang normal
yang telah menerima terapi negatif dalam percobaan itu, malah menderita
efek psikologis negatif dan beberapa masalah bicara yang selalu
tertahan selama hidup mereka. Hal ini disembunyikan karena menjaga
reputasi Johnson akan ternoda di belakang percobaan manusia yang
dilakukan oleh Nazi selama Dunia II. University of Iowa meminta maaf
pada publik untuk Studi pada tahun 2001 tersebut.
5. Unit 731
Unit 731 adalah penelitian rahasia mengenai dampak dari perang
biologi dan kimia serta pengembangan unit Tentara Kekaisaran Jepang yang
melakukan percobaan mematikan pada manusia selama kedua Perang
Sino-Jepang (1937-1945) dan Perang Dunia II. Sebagai Komandan Unit 731,
Shiro Ishii dianggap paling bertanggung jawab untuk beberapa kejahatan
perang paling terkenal dilakukan oleh personel Jepang.
Kekejaman yang dilakukan oleh komandan Ishii Shiro dan lain-lain di
bawah komandonya di Unit 731 meliputi: pembedahan makhluk hidup yaitu
manusia yang masih hidup (termasuk wanita hamil yang direkomendasi oleh
dokter), para tahanan harus diamputasi kaki dan disambungkan ke bagian
lain dari tubuh mereka, beberapa tahanan dibekukan beberapa bagian tubuh
mereka dan dicairkan untuk melihat sejauh mana hasil pengobatan.
Manusia juga digunakan sebagai uji objek hidup untuk granat dan
penyembur api.
Tahanan disuntik oleh sejenis vaksin untuk melihat reaksi
mereka. Juga untuk mempelajari dampak dari penyakit kelamin yang tidak
diobati. Perempuan oleh tahanan laki-laki sengaja terinfeksi sifilis dan
gonore melalui pemerkosaan, kemudian dipelajari. Ishiro Ishii
menghabiskan waktunya di penjara atas kejahatan perang dan meninggal
pada usia 67 karena kanker tenggorokan.
No comments:
Post a Comment