Thursday, September 20, 2012
Loyalis Nazi yang Paling Ditakuti pada Perang Dunia II
Loyalis Nazi yang Paling Ditakuti pada Perang Dunia - BEBERAPA orang dikenal sebagai ikon yang mewakili keyakinannya.
Sebagian menjadi lambang pemberontakan, perdamaian, termasuk simbol
kekejaman. Salah satunya pemimpin tertinggi Nazi, Adolf Hitler. Namun di
luar peran sentralnya Hitler tentu tidak bekerja sendiri. Ia memiliki
loyalis yang satu keyakinan dengannya dan bersedia menjalankan
perintahnya sebagai pimpinan tertinggi mliter Jerman kala itu.
Salah satu dari sekian loyalisnya adalah Gefreiter Heinrich "Hein" Severloh (1923-2006). Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang orang kepercayaan Hitler tersebut. Namun sejumlah literatur menyebutnya dengan julukan yang sepertinya cukup menjelaskan sosoknya, "Si Buas dari Omaha". Ia tak lain orang yang berada di balik pembantaian pasukan Amerika di Normandia. Masih ada kolega Hein yang lainnya dengan reputasi masing-masing. Berikut di antaranya.
Hauptmann Hans
Hauptmann Hans-Joachim Marseille (1919-1942) adalah pilot bertalenta paling menakjubkan yang pernah ada dalam pasukannya. Ia memang "hanya" mampu menembak jatuh 158 pesawat musuh (sangat jauh dibandingkan pemegang rekor Erich Hartmann dengan 352 kemenangan), tapi semua pesawat musuh itu dijatuhkan di Front Barat. Saat itu pilot sekutu dilatih dengan lebih baik dan mendapat jam terbang lebih banyak dibanding kompatriotnya di Uni Soviet. Karena itu tidak mudah menembak jatuh pesawat sekutu.
Begitu lihainya Marseille sehingga aksinya bahkan bisa disaksikan langsung oleh teman-teman skuadnya. Tak jarang dalam sebuah pertempuran terbuka, saat skuadronnya bertemu skuadron musuh, berapa pun banyaknya, maka ia yang akan maju. Marseille dikenal dengan manuver "serangan solo"-nya. Sementara anggota skuad lainnya "hanya" akan menonton. Tidak mengherankan jika kemudian pilot yang satu ini memiliki reputasi yang disegani.
Hans-Ulrich Rudel
Oberst Hans-Ulrich Rudel (1916-1982) kini dianggap sebagai pahlawan dari semua sosok heroik di Jerman. Salah satu pilot paling pemberani yang dimiliki Hitler. Meski demikian Oberst sendiri terkesan bukan anggota pasukan militer dan veteran perang berkat senyum yang disebut-sebut selalu menghias awajahnya. Penghargaan tertinggi pihak Jerman bagi putra terbaiknya melalui Goldenem Eichenlaub menjadi miliknya seorang. Selain dirinya tidak ada nama lain yang tercatat menerima penghargaan tersebut.
Dari segi statistik, pilot Stuka ini memiliki catatan kemenangan yang sangat impresif. Tidak kurang dari 2.000 mesin perang musuh berhasil dihancurkannya dalam 2.530 misi tempur yang dijalaninya. Rinciannya 519 tank, 150 senjata artileri, 800 kendaraan, 70 perahu pendarat, 4 kereta api lapis baja, 1 kapal penghancur, 3 kapal penjelajah, 1 kapal perang, beberapa jembatan, 9 pesawat terbang sekutu.
Otto Kretschmer
Fregattenkapitdn Otto Kretschmer (1912-1998) atau "Silent Otto" yang mulai terjun ke arena peperangan sejak September 1939 sampai penangkapannya di bulan Maret 1941, berhasil menenggelamkan 47 kapal musuh dengan total tonase 274.333 ton. Meski dianggap di atas rata-rata tapi orang masih membandingkan "prestasi"-nya ini dengan Lothar von Arnauld de la Perihre. Komandan U-B oat Jerman pada masa Perang Dunia I ini mampu menenggelamkan 194 kapal dengan total tonase 453.716 ton.
Matthdus Hetzenauer
Penembak jitu dari Mount Division ini mempunyai rekor 345 penembakan yang sempurna dengan jarak terjauh (telah dikonfirmasi) 1,1 kilometer. Senjata anggota pasukan bernama Gefreiter Matthdus Hetzenauer (1924-2004) ini adalah Rifle K98 dengan lensa pembesaran 6x dan Gewehr 43 dengan lensa pembesaran 4x. Ua menerima anugerah Ritterkreuz pada 17 April 1945 setelah secara solo menghabisi dua kompi pasukan Uni Soviet.
Erich Hartmann
Ketika Perang Dunia II usai, pilot tempur yang satu ini baru berusia 23 tahun. Tapi di usianya yang semuda ini, Erich "Bubi" Hartmann (1922-1993) berhasil mendapatkan kepercayaan untuk mendapatkan mandate dengan pangkat Mayor. Ia juga tercatat dalam sejarah sebagai pemegang rekor kemenangan tertinggi. Dalam waktu tiga tahun saja, tak kurang dari 352 pesawat musuh menyerah di tangannya. Semua itu berkat kemampuan manuver dan instingnya.
Dengan reputasinya tersebut pilot andalan ini mendapat banyak sebutan dan julukan. Mulai dari "Bubi" karena wajahnya yang babyface, Karaya One (julukan dari para pilot Rusia berdasarkan gambar yang ada di pesawatnya), juga Ksatria Pirang dari Jerman. Namun dari semua pencapaian yang telah diraihnya Ketika mengaku prestasi yang paling membanggakannya, ternyata bukan skor yang dibukukannya. Lebih dari itu, sepanjang 825 pertempuran udara yang dijalaninya, ter nyata Bubi tidak pernah kehilangan seorang wingman pun.
Wolfgang Schnaufer
Dari 164 misi tempur yang diembannya Major Heinz-Wolfgang Schnaufer (1922-1950) berhasil membuat 121 pesawat musuh rontok. Istimewanya semua tersebut dilakukan di malam hari. Sebagai pilot Nachtjagd (tempur malam), Schnaufer bertugas membela wilayah teritorinya dari gempuran para pilot pengebom sekutu yang biasanya melancarkan serangan di malam hari.
Kemampuan istimewa ini membuatnya mendapat julukan "Hantu Malam dari St. Trond". Namun sayang, "sang hantu" dinyatakan meninggal di usia muda dalam sebuah kecelakaan mobil. Kala itu ia tengah mengunjungi kebun anggurnya di Bordeaux, 5 tahun setelah Perang Dunia II usai.
Hauptmann Viezenz
Sepanjang kariernya Hauptmann Gunther Viezenz (1921-1999) tercatat berhasil menghancurkan 21 tank musuh dengan tangannya sendiri. Ia melakukannya dengan peledak jenis panzerfaust, T-mines, hollow charge, granat, dan lain-lain. Untuk keberaniannya ini Viezenz mencatatkan namanya sebagai penerima terbanyak Tank Destruction Badge, 4 Gold Bandge dan 1 Silver Badge. Namun demikian ia sangat rendah hati. Saat perang usai penghancur tank ini tak pernah menceritakan prestasinya itu pada siapa pun.
Kurt Knispel
Pada Perang Dunia II Oberfeldwebel Kurt Knispel (1921-1945) masuk dalam jajaran pemegang rekor tertinggi untuk penguasa tank. Ia sendiri memulai kariernya mulai dari loader, gunner, sampai komandan panzer. Namun demikian penghargaan tertinggi yang pernah diterimanya adalah Deutsches Kreuz Gold. Sebuah penghargaan yang menurut sejumlah kalangan kurang sepadan. Rumor yang berkembang hal itu karena sikapnya yang belakangan anti-Nazi sehingga turut menghambat kariernya.
Salah satu dari sekian loyalisnya adalah Gefreiter Heinrich "Hein" Severloh (1923-2006). Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang orang kepercayaan Hitler tersebut. Namun sejumlah literatur menyebutnya dengan julukan yang sepertinya cukup menjelaskan sosoknya, "Si Buas dari Omaha". Ia tak lain orang yang berada di balik pembantaian pasukan Amerika di Normandia. Masih ada kolega Hein yang lainnya dengan reputasi masing-masing. Berikut di antaranya.
Hauptmann Hans
Hauptmann Hans-Joachim Marseille (1919-1942) adalah pilot bertalenta paling menakjubkan yang pernah ada dalam pasukannya. Ia memang "hanya" mampu menembak jatuh 158 pesawat musuh (sangat jauh dibandingkan pemegang rekor Erich Hartmann dengan 352 kemenangan), tapi semua pesawat musuh itu dijatuhkan di Front Barat. Saat itu pilot sekutu dilatih dengan lebih baik dan mendapat jam terbang lebih banyak dibanding kompatriotnya di Uni Soviet. Karena itu tidak mudah menembak jatuh pesawat sekutu.
Begitu lihainya Marseille sehingga aksinya bahkan bisa disaksikan langsung oleh teman-teman skuadnya. Tak jarang dalam sebuah pertempuran terbuka, saat skuadronnya bertemu skuadron musuh, berapa pun banyaknya, maka ia yang akan maju. Marseille dikenal dengan manuver "serangan solo"-nya. Sementara anggota skuad lainnya "hanya" akan menonton. Tidak mengherankan jika kemudian pilot yang satu ini memiliki reputasi yang disegani.
Hans-Ulrich Rudel
Oberst Hans-Ulrich Rudel (1916-1982) kini dianggap sebagai pahlawan dari semua sosok heroik di Jerman. Salah satu pilot paling pemberani yang dimiliki Hitler. Meski demikian Oberst sendiri terkesan bukan anggota pasukan militer dan veteran perang berkat senyum yang disebut-sebut selalu menghias awajahnya. Penghargaan tertinggi pihak Jerman bagi putra terbaiknya melalui Goldenem Eichenlaub menjadi miliknya seorang. Selain dirinya tidak ada nama lain yang tercatat menerima penghargaan tersebut.
Dari segi statistik, pilot Stuka ini memiliki catatan kemenangan yang sangat impresif. Tidak kurang dari 2.000 mesin perang musuh berhasil dihancurkannya dalam 2.530 misi tempur yang dijalaninya. Rinciannya 519 tank, 150 senjata artileri, 800 kendaraan, 70 perahu pendarat, 4 kereta api lapis baja, 1 kapal penghancur, 3 kapal penjelajah, 1 kapal perang, beberapa jembatan, 9 pesawat terbang sekutu.
Otto Kretschmer
Fregattenkapitdn Otto Kretschmer (1912-1998) atau "Silent Otto" yang mulai terjun ke arena peperangan sejak September 1939 sampai penangkapannya di bulan Maret 1941, berhasil menenggelamkan 47 kapal musuh dengan total tonase 274.333 ton. Meski dianggap di atas rata-rata tapi orang masih membandingkan "prestasi"-nya ini dengan Lothar von Arnauld de la Perihre. Komandan U-B oat Jerman pada masa Perang Dunia I ini mampu menenggelamkan 194 kapal dengan total tonase 453.716 ton.
Matthdus Hetzenauer
Penembak jitu dari Mount Division ini mempunyai rekor 345 penembakan yang sempurna dengan jarak terjauh (telah dikonfirmasi) 1,1 kilometer. Senjata anggota pasukan bernama Gefreiter Matthdus Hetzenauer (1924-2004) ini adalah Rifle K98 dengan lensa pembesaran 6x dan Gewehr 43 dengan lensa pembesaran 4x. Ua menerima anugerah Ritterkreuz pada 17 April 1945 setelah secara solo menghabisi dua kompi pasukan Uni Soviet.
Erich Hartmann
Ketika Perang Dunia II usai, pilot tempur yang satu ini baru berusia 23 tahun. Tapi di usianya yang semuda ini, Erich "Bubi" Hartmann (1922-1993) berhasil mendapatkan kepercayaan untuk mendapatkan mandate dengan pangkat Mayor. Ia juga tercatat dalam sejarah sebagai pemegang rekor kemenangan tertinggi. Dalam waktu tiga tahun saja, tak kurang dari 352 pesawat musuh menyerah di tangannya. Semua itu berkat kemampuan manuver dan instingnya.
Dengan reputasinya tersebut pilot andalan ini mendapat banyak sebutan dan julukan. Mulai dari "Bubi" karena wajahnya yang babyface, Karaya One (julukan dari para pilot Rusia berdasarkan gambar yang ada di pesawatnya), juga Ksatria Pirang dari Jerman. Namun dari semua pencapaian yang telah diraihnya Ketika mengaku prestasi yang paling membanggakannya, ternyata bukan skor yang dibukukannya. Lebih dari itu, sepanjang 825 pertempuran udara yang dijalaninya, ter nyata Bubi tidak pernah kehilangan seorang wingman pun.
Wolfgang Schnaufer
Dari 164 misi tempur yang diembannya Major Heinz-Wolfgang Schnaufer (1922-1950) berhasil membuat 121 pesawat musuh rontok. Istimewanya semua tersebut dilakukan di malam hari. Sebagai pilot Nachtjagd (tempur malam), Schnaufer bertugas membela wilayah teritorinya dari gempuran para pilot pengebom sekutu yang biasanya melancarkan serangan di malam hari.
Kemampuan istimewa ini membuatnya mendapat julukan "Hantu Malam dari St. Trond". Namun sayang, "sang hantu" dinyatakan meninggal di usia muda dalam sebuah kecelakaan mobil. Kala itu ia tengah mengunjungi kebun anggurnya di Bordeaux, 5 tahun setelah Perang Dunia II usai.
Hauptmann Viezenz
Sepanjang kariernya Hauptmann Gunther Viezenz (1921-1999) tercatat berhasil menghancurkan 21 tank musuh dengan tangannya sendiri. Ia melakukannya dengan peledak jenis panzerfaust, T-mines, hollow charge, granat, dan lain-lain. Untuk keberaniannya ini Viezenz mencatatkan namanya sebagai penerima terbanyak Tank Destruction Badge, 4 Gold Bandge dan 1 Silver Badge. Namun demikian ia sangat rendah hati. Saat perang usai penghancur tank ini tak pernah menceritakan prestasinya itu pada siapa pun.
Kurt Knispel
Pada Perang Dunia II Oberfeldwebel Kurt Knispel (1921-1945) masuk dalam jajaran pemegang rekor tertinggi untuk penguasa tank. Ia sendiri memulai kariernya mulai dari loader, gunner, sampai komandan panzer. Namun demikian penghargaan tertinggi yang pernah diterimanya adalah Deutsches Kreuz Gold. Sebuah penghargaan yang menurut sejumlah kalangan kurang sepadan. Rumor yang berkembang hal itu karena sikapnya yang belakangan anti-Nazi sehingga turut menghambat kariernya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment