Thursday, September 20, 2012

Peradaban Suku Maya Hancur oleh Kemarau Ringan

Sebelumnya diduga kemarau parah telah menyebabkan runtuhnya peradaban Maya, namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa bisa saja kemarau ringan yang menjadi penyebabnya.

Peneliti dari Yucatan Center for Scientific Research di Meksiko dan University of Southampton di Inggris mengatakan, analisis mereka menunjukkan kekeringan hanya menyebabkan berkurangnya curah hujan tahunan sebesar 25 sampai 40 persen.

Jumlah yang lebih kecil dari hujan berarti bahwa sumber air terbuka, seperti di kolam dan danau, menguap lebih cepat dari jumlah yang bisa diganti oleh curah hujan.

"Data menunjukkan bahwa penyebab utamanya adalah penurunan aktivitas badai musim panas," kata Eelco Rohling dari University of Southampton.

Hasil analisis menunjukkan bahwa musim kering sederhana bisa memicu kekurangan air, di daerah yang tidak memiliki sungai, serta hanya mengandalkan hujan sebagai sumber air. Demikian dilansir ABC Science, Jumat (24/2/2012).

"Musim panas adalah musim utama untuk budidaya dan pengisian sistem penyimpanan air tawar milik suku Maya, namun tidak ada sungai di dataran rendah Yucatan," kata Rohling.

"Gangguan sosial dan pergi meninggalkan kota adalah konsekuensi dari parahnya kekeringan, terutama karena tampaknya kekeringan tersebut terus berulang dalam tempo cepat," tambahnya.

No comments:

Post a Comment