Apakah yang Anda semua rasa setelah
membaca kata sambutan dari peneliti independen ini. Sudah pasti Anda
lagi bertanya-tanya dan pada waktu yang sama menggebu untuk mengetahui
informasi selanjutnya. Tunggu … takkan lari gunung dikejar meskipun
mungkin ia akan ditarah oleh pihak yang memiliki kekuasaan dan uang …
huh. Namun demikian apa yang saya dan juga peneliti tersebut tekankan
adalah agar Anda semua berpikir dan terus berpikir tanpa default sejenak
pun. Informasi yang diberikan adalah tidak berarti jika Anda tidak
berpikir dan hanya menerima semuanya bulat-bulat seperti orang bodoh.
Ingatlah wahai kawan sesungguhnya kebodohan itu telah menjadi mantra
palsu untuk bangsa kita karena itu janganlah Anda membuat itu sebagai
kenyataan yang tidak dapat dibalik kembali … huh …..
Di atas adalah kutipan dari Kitab
Kejadian dari Alkitab yang merupakan penyimpan rahasia terbesar terkait
satu bangsa yang bergerak ke Timur dunia untuk mengembangkan keturunan
manusia seperti yang diperintahkan Tuhan. Bangsa rahasia inilah yang
menurunkan berbagai bangsa Asia dari tempat asal mereka yaitu Asia Barat
dan Asia Tengah seperti yang diketahui oleh kebanyakan dari kita di
mana dari situlah dimulainya peradaban manusia. Bangsa ini, yang
merupakan pemegang rahasia akhir zaman yang satu bangsa besar yang
pernah membangun kota-kota kuno dan ikut dalam perang-perang agung sejak
surutnya Banjir Besar bersama-sama bangsa agung yang telah punah
seperti bangsa Sumeria dan Akkadian dahulu katanya.Untuk mempelajari
sifat dan karakter bangsa misteri ini, perlu dicari sejarah panjang
pengembaraan mereka dan apakah ditemukan mereka di sepanjang epik
perjalanan mereka itu.Faktor yang mewujudkan keragaman dari segi wajah,
bahasa dan kepribadian bangsa ini. Faktor yang menjadi sumber Terahsia
bangsa misteri ini.
Kita lanjutkan dengan persoalan keturah.
Dari pada keliru keturah ini berasal? Dan bagaimana di bisa menjadi
istri Ibrahim. Sebenarnya dari perut Keturah ini lahirlah bangsa-bangsa
agung penakluk seperti Chaldea, Media dan Persia yang mewarisi bangsa
Sumeria, Akkadia, Assyria, Babilonia dan lainnya dari kalangan Melayu
cucu cicit Nuh dari jurai keturunan Heth bin Kanaan bin Ham bin Nuh AS
di mana di dalam teks Yahudi Kuno mengatakan kelak akan lahir
bangsa-bangsa penjajah yang menjadi musuh orang Israel dari saudara
mereka sebelah Keturah. Selama ribuan tahun bangsa Yahudi diperangi,
dibuli dan diaduk oleh bangsa-bangsa ganas dan kejam yang teramat gagah
ini sehingga dibayangkan di dalam hikayat-hikayat mereka sebagai
‘raksasa’, ‘pagan (barbarian)’, ‘kaum yang ganas’ dan sebagainya.
Jika kita lihat kisah Nabi Musa yang
ingin kaumnya memasuki Tanah Palestina, di mana kaum Yahudi bersikeras
tidak mau memasukinya karena ada ‘kaum yang ganas’ di dalam Palestina
dan mereka sanggup mengeluarkan kata-kata, “Biarlah engkau saja yang
pergi berperang dengan mereka bersama Allah , dan kami menunggu di sini
“Perlu diingat, akibat trauma dengan sejarah kelam bangsa mereka yang
dibuli oleh saudara mereka yang banyak dari sebelah ibu tiri mereka
Keturah, rabbi-rabbi Yahudi telah membeda-bedakan status istri-istri
nabi Ibrahim di mana hanya Sarah saja disebut sebagai istri (wife)
sedangkan Hajar dan Keturah disebut gundik (concubine). Kita bisa lihat
di dalam Perjanjian Lama (Taurat) dan Perjanjian Baru (Injil), di mana
mereka telah mengubah interpretasi istri-istri nabi Ibrahim (perlu
diingat disini bahwa kedua kitab lama ini terseret jauh sedikit-sebanyak
oleh orang mereka sendiri dan jika Anda ingin inilah harus mencari
kitab yang asli atau paling dekat dengannya seperti Barnabas dan kitab
Kristen Coptic serta kitab yang disimpan di Arsip Vatikan yang disorok
selamam ribuan tahun oleh mereka).
Sesungguhnya Ibrahim selaku Rasul Allah
yang teramat alim dan wara ‘tidak pernah membeda-bedakan istrinya,
meskipun di dalam peristiwa mengirim Siti Hajar dan anaknya Ismail ke
lembah gersang di Mekah.Betapa pilu dan hancur hatinya melihat istrinya
dan anaknya yang masih kecil terdampar di tengah padang pasir. Namun
perintah Tuhan tetap dilaksanakan mengingatkan tanah yang dipijak Ismail
ketika itu adalah Rumah Tuhan yang akan dibangunkannya bersama anaknya
Ismail kelak.Adakah hanya Siti Khadijah saja sebagai istri Nabi Muhammad
SAW dan istri-istrinya yang lain hanya layak disebut gundik? TIDAK SAMA
SEKALI. Padahal awalnya Sarah adalah wanita yang mandul, sebelum Allah
SWT melimpahkan Nabi Ishak kepadanya pada saat umur yang terlampau tua.
Sebab itulah Sarah bersikeras mengawinkan
Siti Hajar (yang disangka hamba perempuan Firaun) dengan suaminya untuk
melanjutkan keturunan. Bukan saja disebut selir, bahkan perasaan rasis
mereka terhadap keturunan Keturah meleret-leret dengan menyeret
keturunan Siti Hajar bersama-sama. Siti Hajar dikatakan hamba Firaun
sedangkan sumber lain menyatakan ‘selir Fir’aun’. Padahal Siti Hajar
adalah putri Firaun yang diserahkan kepada Ibrahim untuk menebus rasa
bersalah Firaun ketika itu yang ingin memperkosa Sarah saat Nabi Ibrahim
dan Siti Sarah di dalam tahanannya.
Dengan kuasa Allah setiap kali Firaun
datang untuk memperkosa Sarah, perbuatannya terhalang secara aneh berkat
doa Nabi Ibrahim.Dari situ barulah Firaun sadar bahwa Ibrahim bukanlah
sembarangan orang dan mungkin berasal dari orang suci yang harus
dihormati.Akibat rasa bersalah yang teramat sangat, maka bukan saja
Firaun membebaskan keduanya malah memberikan mereka dengan seorang
perempuan muda yang tertutup wajahnya sebagai ‘kifarat’ dan hadiah
kepada Nabi Ibrahim.Rahsia perempuan muda itu terbongkar ketika
perjalanan pulang di mana Ibrahim membuka tutup kepala perempuan itu
sambil menanyakan asal-usulnya yang pada awalnya disangka seorang hamba
yang dihadiahkan kepada mereka.Alangkah terkejutnya Ibrahim dan Sarah
saat mendengar pengakuan dari perempuan itu bahwa dia adalah anak
perempuan Firaun bertaraf puteri raja.
Tersentuh hati Ibrahim sambil mengucapkan
syukur kepada Allah SWT yang memang berkehendak menjaga keturunannya
sebaik-baiknya.Jadi keturunan Nabi Ismail yang turun kepada Nabi
Muhammad saw adalah keturunan raja dari kerajaan agung Firaun yang
pengaruhnya melewati Anatolia dan Kanaan ketika itu (Firaun ini berbeda
langsung dengan Firaun di zaman Musa karena Firaun ini hidup lebih lama
dari Ramses II karena sezaman dengan Ibrahim). Butuh dingatkan bahwa
saat zaman Nabi Ibrahim tidak ada bangsa yang disebut sebagai Yahudi.
Dan sesungguhnya Nabi Ibrahim bukanlah seorang Yahudi.Nabi Ibrahim
adalah berasal dari satu kaum kuno yang sezaman dengan bangsa Hittites
yang telah punah dan bangsa misteri di Mesir (Firaun tadi) yang mungkin
mewariskan rahasia Piramida dan teknologi canggih zaman itu kepada
bangsa Qibti yang menjadi pemerintah setelah itu termasuk Ramses II di
zaman Nabi Musa.
Banyak ulama berpendapat sejak zaman ini
lagi agama yang di bawa oleh Nabi Ibrahim adalah agama Islam yang kita
anuti hari ini. Wallahua’lam. Dalam Alquran ada disebut: “Wahai
ahli-ahli Kitab! Mengapa kamu berani bertengkar mengenai agama Ibrahim,
pada hal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah zaman
Ibrahim;
apakah kamu berdegil sehingga kamu tidak
berpikir? …. Bukanlah Ibrahim itu seorang pemeluk agama Yahudi dan bukan
juga beliau seorang Kristen “. (Ali Imran: 65 – 68)
No comments:
Post a Comment