DAJJAL Adalah fitnah
(cobaan, kesesatan, huru hara, dan kekufuran) terbesar yang akan muncul
di akhir zaman. Tiada seorang nabi pun yang diutus ke muka bumi kecuali
telah mengingatkan manusia akan fitnah Dajjal
Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah bersabda,“Tiadalah
Allah mengutus seorang nabi pun kecuali pasti para nabi itu telah
mengingatkan umatnya akan orang yang buta sebelah lagi pendusta,
ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah dan sesungguhnya Rabb
kalian tidaklah buta sebelah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin—rahimahullaah—mengatakan,
“Fitnah yang paling besar di muka bumi sejak Allah ciptakan Adam adalah
fitnah Dajjal. Karena itu, tidak ada seorang nabi pun sejak nabi Nuh
sampai Muhammad r kecuali mereka sudah mengingatkan kaumnya akan bahaya
Dajjal, sebagai peringatan darinya.” (Al-Majmu’ Ats-Tsamiin II/175).
Di antara kiat yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya agar terhindar dari fitnah Dajjal yang begitu dahsyat adalah memohon perlindungan kepada Allah ketika shalat, pada saat tasyahud akhir, sebelum salam dengan doa:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ
بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّال
“Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah
kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah al-Maasih
ad-Dajjal.” (HR.Muslim).
Dari Mana Dajjal Akan Muncul?
Mari kita simak beberapa hadits berikut:Dari Fatimah binti Qais—radhiyallahu ‘anha—bahwa beliau pernah mendengar Nabishallallahu bersabda:
أَلاَ إِنَّهُ فِى بَحْرِ
الشَّامِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ لاَ بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ما هُوَ
مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ [
وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ
“Tidaklah dia (Dajjal) di laut Syam,
atau laut Yaman.Tidak! Tetapi dari arah timur. Dia dari arah timur, dia
dari arah timur.” Dan beliau berisyarat dengan tangannya ke arah
timur.” (HR. Muslim no. 2942)
Dari Abu Bakr ash-Shidiq, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا: خُرَاسَانُ
“Dajjal keluar dari daerah timur, namanya Khurasan.” (HR. Timidzi 2237 dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Jami’ ash-Shaghir)
Khurasan
Satu wilayah yang luas di sebelah timur
Jazirah Arab. Saat ini, yang termasuk wilayah Khurasan: Nishapur (Iran),
Herat (Afganistan), Merv (Turkmenistan), dan berbagai negeri di Selatan
sungai Jihun (sungai Amu Darya). (Mu’jam al-Buldan, 2:350).
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ، وَمَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْيَهُودِ
“Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Asbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi.” (HR. Ahmad).
Asbahan
Sering juga disebut Asfahan. Termasuk
wilayah Iran, 340 km di selatan Teheran. Bukhtanshar menyerang Baitul
Maqdis dan menjadikan penduduknya sebagai tawanan, bersama orang Yahudi,
kemudian mereka ditempatkan di Asfahan. Akhirnya wilayah tersebut
dinamakan kampung Yahudiyah. Ibu kota Asfahan saat ini adalah Yahudiyah (Mu’jam al-Buldan, 1:208).
Hanya saja, fenomena kehadiran Dajjal
mulai semarak di kalangan umat manusia, setelah dia berada di daerah
antara Irak dan Syam (kawasan 4 negara: Suriah, Palestina, Libanon, dan
Yordania).Dari Nawwas bin Sam’an, bahwa Rasulullah saw bersabda:“Dajjal keluar di daerah antara Syam dan Iraq.
Kemudian dia membuat kerusakan di
sebelah kanan dan kirinya. Wahai hamba Allah! Kuatkan iman kalian!” (HR.
Muslim 2937 dan Ibn Majah 4075). Al-Hafidz Ibnu Katsir
mengatakan:“Pertama mulai munculnya Dajjal di Asbahan, tepatnya di
dataran bebatuan, yang dinamakan kampung Yahudiyah. Dajjal dibela oleh
10 ribu orang yahudi dari penduduk Ashbahan.” (An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, Hal. 59).
Asfahan ataukah Khurasan?
Jika Anda perhatikan peta negara Iran,
Khurasan dan Asfahan berhimpit di bagian timur laut wilayah Iran. Kita
tidak tahu pasti awal kali Dajjal muncul di titik yang mana. Yang jelas,
di dua daerah, pertama kali Dajjal muncul dan mendapatkan banyak
pengikut.
Dan benarlah apa yang disabdakan Nabi Muhammad saw, sebab catatan dari Frances Harrison dari BBC News,
yang dilansir pada September 2006, bahwa di Teheran ada sekitar 25 ribu
Yahudi di negeri Iran.Meskipun lagaknya melawan Zionis, tapi Iran
menjadi tempat yang aman bagi Yahudi.
Pemimpin komunitas Yahudi Iran, Mr.
Hammami mengaku bahwa Khameini membedakan antara Yahudi dan Zionis, dan
dia mendukung kami. Bahkan Presiden Iran saat ini, Ahmadi Nejad yang
banyak dielu-elukan oleh masyarakat muslim adalah keturunan Yahudi.Dari
sinilah Anda bisa mendapatkan jawaban, mengapa Dajjal muncul di Iran.
Lebih dari itu, ada kejadian aneh bin
ajaib lainnya, di saat Iran koar-koar anti Yahudi, pernahkah Anda
mendengar ada warga Palestina diizinkan mengungsi ke Iran?Kembali ke
topik keluarnya Dajjal, sebagian orang berkata Dajjal akan keluar dari
Segitiga Bermuda. Yang benar, Dajjal keluar bukan di Segitiga Bermuda.
Itulah yang kita yakini. Itulah akidah
kaum muslimin. Dajjal muncul di Asfahan bagian dari negeri Iran, yang
saat ini menjadi negeri Syiah.Meski sempat mengundang kontroversi, film
kolosal bertema Umar bin Khatthab telah tayang di salah satu stasiun TV
nasional.
Menyaksikan film ini, masyarakat sedikit
banyak bisa mengetahui sosok Umar bin Khatthab tdan sepak terjangnya
dalam membela Rasulullah SAW dan dinul Islam. Sosok pemimpin yang
dikagumi dan diidam-idamkan oleh seluruh kaum muslimin. Pada bagian
akhir episode film tersebut, dimunculkan adegan pembunuhan Khalifah Umar
oleh Abu Lu’luah al-Majusi La’natullah ‘alaihi.
Pemuliaan Iran Terhadapnya
Pada setiap tahun, Syi’ah merayakan
terbunuhnya Khalifah Umar bin al-Khaththab, dan mereka menganggapnya
sebagai hari raya, yang kegembiraan dan kebahagiaan merasuk dalam hati
mereka. Hari raya tersebut mereka sebut dengan Idul Ghufran, dan itu bertepatan dengan tanggal 9 Rabi’ul Awwal.
Mereka mengklaimnya bahwa Allah
mengangkat dari mereka perhitungan amal pada hari itu.Kita tidak
mengenal satu bangsa yang bergembira dengan syahidnya khalifah kedua
yang mulia Umar bin al-Khaththab kecuali Bangsa Persia (Iran) dan bangsa
Yahudi. Hal ini merupakan salah satu bentuk pembalasan dendam Bangsa
Persia yang telah ditaklukkan oleh Umar.
Disebutkan bahwa Iran, mulai melakukan pekerjaan restorasi atas tempat ziarah yang mereka sebut dengan Marqad Baba Syuja’uddin
(Tempat Peristirahatan Bapak Pahlawan Agama) pada tahun 2003 M, dan
menganggap tempat ziarah tersebut adalah tempat ziarah bersejarah yang
wajib dilestarikan
Dan menamakan jalan Marqad tersebut yang
ada di sana dengan namanya; Jalan al-Fairuziy. Mereka membaca
keutamaan-keutamaan orang zindiq tersebut
Mereka menyebutnya dengan Hadharat Baba Syuja’uddin.
Mereka juga berkata kepada manusia, ‘Ziarahilah dia, dengan
menziarahinya, seluruh dosa kalian akan diampuni.’Di antara doa-doa
mereka,
الَّلهُمَّ ارْضَ عَنْ أَبِيْ لُؤْلُؤَةَ وَاحْشُرْنِيْ مَعَهُ
“Ya Allah, ridhailah Abu Lu`lu`ah, dan kumpulkanlah aku bersamanya.”
No comments:
Post a Comment